Tahun Baru Imlek 2572
Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili & Tahun Baru Imlek 4719 Huangdi Jelang 1 Rajab 1442 Hijriah
Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi mengatakan kebanyakan warga Tionghoa di Indonesia memakai perhitungan Kongzili
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Hari ini, Umat Tionghoa di seluruh dunia merayakan dua tahun baru. Pertama, Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili. Kedua Tahun Baru Imlek 4719 Huangdi.
Sementara umat Islam di seuruh dunia memeringati hari terakhir Jumadil Akhir dan menyambut Bulan Rajab.
Bulan Radjab adalah salah satu bulan yang dihormati umat Islam karena pada bulan inilah Nabi Muhammad SAW melaksanakan Isra dan Mikraj.
Isra dan Mikraj diperingati pada setiap 27 Rajab. Kali ini, 27 Rajab 1442 jatuh pada tanggal 11 Maret 2021 Masehi. Tanggal 11 Maret 2021 Masehi ini juga bertepatan dengan Hari Wafanya Isa Al Masih.
Tanggal 1 Imlek 2572 Kongzili ini bertepatan dengan Bilang Taung 28 Nagai 351 Kalender Bugis Makassar.
Dalam sistem Penanggan Masyarakat Sulawesi Selatan. 1 Imlek 4719 Huangdi ini juga bertepatan dengan Bilang Taung 14 Panirong Bisaka 351.
Berikut perhitungan kalender pada hari ini:
* Masehi: 12 Februari 1442 Hijriah.
* Imlek: 1 Imlek 2572 Cia Gwee Kongzili/1 Imlek 4719 Huangdi.
* Bugis Makassar: 28 Nagai 351 Bilang Taung/14 Panirong Bisaka 351 Bilang Taung.
* Jawa: 29 Jumadil Akir 1954 Wage.
Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi mengatakan, Imlek 2572 berdasarkan hitungan era Kongzili. Sedangkan Imlek 4719 berdasarkan hitungan era Huangdi.
Kebanyakan warga Tionghoa di Indonesia memakai perhitungan Kongzili karena lebih dikenal.
“Keduanya sama, hanya beda masa. Sama seperti Kerajaan Majapahit lebih dikenal padahal sebelumnya ada Kerajaan Sriwijaya,” kata Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi.
Dalam pengucapannya, Imlek 2572 ada yang menyebut Tahun Kerbau Logam, juga ada yang menyebutnya Kerbau Emas.
Lagi-lagi Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi mengatakan itu sama. Mengapa? “Hanya beda istilahnya saja. Emas adalah logam, biasa disebut logam mulia,” kata Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi.
Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili
Mengapa disebut Kongzili ? Karena kalender Imlek dalam perhitungan ini mengacu pada tahun kelahiran Nabi Kongzi yaitu 551 SM, sehingga tahun 2021 Masehi apabila ditambahkan dengan 551 menjadi 2572.
Kalender Imlek diciptakan oleh Huangdii (2698-2598 SM) yang merupakan salah satu Nabi yang dimuliakan dalam agama Khonghucu dan sekaligus dinobatkan sebagai bapak-moyang orang Tionghoa.
Bila kita jeli mencermati, setiap penanggalan yang ada, pada awalnya diciptakan dengan Tujuan membuat pedoman penentuan jatuhnya musim dan sekaligus menghitung kapan terjadinya bulan baru, dan yang terpenting adalah penentuan saat saat ibadah. Demikian pula penanggalan imlek, diciptakan selain untuk pedoman bercocok tanam, sekaligus digunakan untuk pedoman bersembahyang bersyukur kepada Tuhan, yang disebut Tian atau Shang Di. Kalender Huang Di ini menghitung awal tahun barunya pada awal musim semi.
Confucius, Kongzi atau nabi Khongcu hidup di masa Zhou pada 551-479 Sebelum Masehi. Dinasti Zhou runtuh dan diganti dinasti Qin pada 256-202 Sebelum Masehi. Dinasti Qin juga memajukan sebulan awal tahun barunya.
Baru pada masa dinasti Han pada 202 Sebelum Masehi-221 Masehi, tepatnya pada tahun 104 sebelum Masehi pada era kepemimpinan Kaisar Han Wu Di kalender Xia digunakan kembali dengan format seperti Kalender Imlek yang kita kenal sekarang.
Kaisar Han Wu Di sangat menghormati dan menjunjung tinggi ajaran Nabi Kongzi, bahkan tercatat dalam sejarah selama masa kepemimpinannya, Agama Khonghucu menjadi agama negara. Seluruh peraturan pemerintahan ditetapkan berlandaskan ajaran Kongzi.
Untuk menghormati Kongzi atau Confucius, maka tahun pertamanya ditetapkan terhitung sejak tahun kelahiran Confucius, 551 Sebelum Masehi. Itulah sebabnya tahun Imlek Kongzili berselisih 551 tahun dengan tahun Masehi.
Sejak itu, meski dinasti demi dinasti jatuh bangun bergantian, kalender Imlek tidak dirubah lagi. Sebagai penghormatan kepada Nabi Kongzi perhitungan tahun pertama kalender Yinli ditetapkan oleh Kaisar Han Wu Di dihitung mulai tahun kelahiran Nabi Kongzi yaitu 551 Sebelum Masehi.
Nabi Kongzi menekankan pentingnya kembali menggunakan sistem penanggalan dinasti Xia, karena penanggalan tersebut cocok untuk menghitung tibanya pergantian musim, sehingga cocok pula dijadikan pedoman masyarakat yang pada waktu itu mayoritas hidup dengan mengolah sawah ladang atau bertani.
Tahun Baru Imlek 4719 Huangdi
Kalender Huangdi efektif digunakan pada era Dinasti Xia, 2205-1766 Sebelum Masehi.
Ketika Xia runtuh dan diganti dinasti Shang pada 1766-1122 Sebelum Masehi, awal tahun barunya dimajukan sebulan. Demikian juga ketika dinasti Shang runtuh dan diganti dinasti Zhou pada 1122-255 Sebelum Masehi, awal tahun barunya dimajukan lagi, jatuh pada 22 Desember (atau 21 Desember pada tahun Kabisat.
Makna Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek bagi umat Khonghucu bukan sekedar tradisi budaya atau eforia belaka, Tahun Baru (Xin Nian) atau Xin Chun (musim semi baru) yang selanjutnya dikenal dengan Tahun Baru Imlek, bukan sekadar pergantian musim, bukan sekadar tradisi atau budaya saja tetapi mengandung makna spiritual, sosial, dan makna budaya.
Tahun Baru Imlek menjadi momentum untuk instropeksi diri, juga memperbaharui diri agar menjadi manusia baharu.
Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi mengatakan, pada 12 Februari 2021 ini, dunia memasuki Tahun Kerbau yang menandakan semangat kerja keras, hal-hal positif untuk melewati kemuraman akibat pandemi Covid-19.
Disebutkan Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi mengatakan, meskipun deraan pandemi Covid-19 masih belum berlalu, dunia tetap dapat menatap Tahun Baru Imlek 4719 Era Huangdi atau Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili ini dengan harapan, yaitu dengan kerja keras dan daya tahan.
“Menurut kalender Tionghoa yang berputar dalam siklus 60 tahun berdasarkan 12 cabang duniawi; masing-masing diwakili oleh satu tahun hewan (Shio) dan lima elemen tahun, yaitu kayu, api, tanah, logam dan air. 2021 adalah Tahun Kerbau Logam, hewan kedua dari 12 zodiak Tionghoa,” jelas Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi.
Berbeda dengan Tahun Tikus yang digambarkan dengan kecepatan, keras, dan aktif, kerbau menurut Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi, dikaitkan dengan perlambatan, lunak, dan pasif.
“Menurut para astrolog, binatang ini merupakan simbol kerja keras, positf, dan kejujuran. Di seluruh negara, terutama di negara-negara Asia yang mayoritas merupakan negara agraris, kerbau memiliki kedekatan hubungan dengan panen dan kesuburan. Kerbau sering digunakan petani untuk membantu mereka membajak sawah untuk mengembalikan unsur hara,” jelas Sekretaris Yayasan Marga Thoeng Makassar Hasdy SSi MSi.(*)