RSWS Makassar Resmikan Penggunaan Alat Kesehatan Bantuan Kemenkes
Direktur Utama RSWS Dr. dr. Khalid Saleh, mengatakan bahwa bantuan alat kesehatan tersebut akan sangat berguna untuk masyarakat.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo (RSWS) secara resmi menggunakan beberapa alat kesehatan bantuan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Hal itu setelah Direktur Utama RSWS Dr. dr. Khalid Saleh, meresmikan penggunaan alat kesehatan tersebut, Kamis (11/2/2021).
Terdapat 110 alat kesehatan dari anggaran rupiah murni tahun 2020, diantaranya Echocardiography dan ECMO di Instalasi Pusat Jantung Terpadu, Cathlab Biplane, Mesin Fluoroscopy, Mesin Mammography, CT Scan 128 Slice dan Digital X-Ray Mobile di Instalasi Radiologi, C Arm Stand di OK Urologi serta Hyperbaric dan ESWL di Instalasi Rawat Jalan.
Direktur Utama RSWS Dr. dr. Khalid Saleh, mengatakan bahwa bantuan alat kesehatan tersebut akan sangat berguna untuk masyarakat.
Dirinya bersyukur karena dengan adanya alat-alat tersebut akan lebih mengoptimalkan pelayanan yang ada di RSWS.
"Kita mengharapkan alat-alat ini bisa digunakan dengan baik, kita optimalkan, kemudian pemeliharaan alat ini juga penting sehingga saya harapkan kepada teman-teman supaya betul-betul dijaga alat pemberian kementerian kesehatan ini. Tenaga SDM pun telah dilatih sehingga sangat memadai dari segi kualitas dan kuantitas," tuturnya.
Lebih lanjut, dr. Khalid mengatakan bahwa langkah yang harus dilakukannya saat ini adakah melakukan sosialisasi dan promosi ke masyarakat.
"Karena bagaimana pun juga, meskipun ada alat canggih, bila tidak dipromosikan maka masyarakat tidak akan mengetahuinya," katanya.
DPJP Urologi, dr. Azwar Amir, SpU, menjelaskan bahwa alat ESWL merupakan alat pemecah batu di ginjal dan saluran kencing tanpa operasi.
"Jadi tidak ada operasi sama sekali. Pasien hanya baring saja, lalu alat ditempel di pinggangnya dan alat itu memakai gelombang magnetik jadi batu itu digetarkan sampai batu itu pecah. Alat ini sudah pernah ada sebelumnya namun yang sekarang lebih canggih, pasien juga akan lebih nyaman karena nyeri yang timbul sangat minimal " jelasnya.
Ia berharap, dengan kehadiran alat ini bisa membuat penanganan kepada pasien lebih maksimal.
"Dengan alat ini berarti penanganan ke masyarakat bisa lebih maksimal dan kami bisa layani lebih banyak, kenyamanan ke pasien lebih baik, tentu pelayanan kami ke masyarakat lebih meningkat dengan alat ini," harapnya.
Dokter penanggungjawab Layanan Hiperbarik RSWS, dr. Ari Sutiko, menjelaskan bahwa alat hiperbarik yang diresmikan merupakan alat untuk terapi oksigen.
Secara umum, kata dia, digunakan untuk kasus para penyelam, namun saat ini sudah berkembang bisa juga untuk terapi pemeliharaan kecantikan kulit, penyembuhan luka diabetes, penyakit autis pada anak atau terapi untuk telinga berdengung," jelasnya.
“Alat ini sudah pernah ada sebelumnya namun rusak, dan alat yang baru ini kapasitasnya jauh lebih besar dimana bisa menampung sampai 10 orang dengan 2 pendamping. Fasilitas tambahannya sudah lebih lengkap,” imbuh dr. Ari.
Sementara itu, DPJP Radiologi RSWS, dr. Eny Sanre, SpRad, mengatakan bahwa terdapat 12 alat kesehatan bantuan Kemenkes yang ditempatkan di Instalasi Radiologi.
"Kami sangat berharap semoga pelayanan di radiologi kedepan lebih baik lagi dengan kecanggihan alat tersebut, dan bisa membantu masyarakat pada umumnya, karena yang seperti kita ketahui bahwa RSWS merupakan pusat rujukan," pungkasnya.