Tribun Bulukumba
Kapal Pinisi Papillon Diluncurkan di Bira Bulukumba, Harganya Rp5 Miliar
Calon bupati peraih suara terbanyak di Pilkada Bulukumba 2020, Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta, menghadiri peluncuran kapal pinisi bernama Papillon.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Calon bupati peraih suara terbanyak di Pilkada Bulukumba 2020, Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta, menghadiri peluncuran kapal pinisi bernama Papillon.
Peluncuran itu berlangsung di Galangan Kapal Panrang Luhu, Desa Bira, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Rabu (10/2/2021).
Andi Utta kagum pada semangat dan keuletan para ahli pembuat perahu Pinisi atau Panrita Lopi, yang masih terjaga di Bulukumba.
Pada masa pendemi ini, turut menopang perekonomian yang mendatangkan devisa ke Bulukumba.
"Saya bangga dan kagum pada para ahli pembuat perahu, pengusaha di sini. Selain membuka lapangan kerja juga mendatangkan uang banyak, miliaran," kata Andi Utta.
Andi Utta tak lupa menyampaikan selamat dan apresiasi atas peluncuran kapal Papillon, yang merupakan kapal wisata yang akan berlabuh di kawasan wisata Labuang Bajo.
"Selamat atas peluncuran kapal Papillon. Semoga bermanfaat," kata Andi Utta.
Kapal tersebut diproduksi oleh PT Sinar Harapan Bahari. Pemiliknya yakni H Ariawan atau lebih populer dikenal dengan sapaan Haji Awan.
Haji Awan mengatakan, pengerjaan kapal Papillon selama setahun. Pekerjanya pun hanya sepuluh orang.
Sementara pemesan kapal tersebut seorang pengusaha di Jakarta.
"Pengerjaan kapal ini selama setahun. Dipesan oleh kawan. Namanya Lal de Silva. Dia tinggal di Jakarta," katanya kepada Wartawan usai peluncuran kapal tersebut.
Ia membeberkan, harga kapal itu senilai Rp5 Miliar yang akan beroperasi di Labuang Bajo dan Raja Ampat.
Meski begitu, detailing interior kapal belum termasuk.
"Ini kan sudah selesai. Tinggal mau diinterior. Rencananya kapal wisata. Harga kapal cuma lima miliar. Tapi biasanya lebih mahal lagi harga interior," jelas H Awan.
Menurut Haji Awan, pandemi Covid-19 memang berdampak pada penurunan angka pembelian kapal pinisi.