Proyek Kereta Api Sulsel
Deputi I Staf Kepresidenan Gebrak Meja di Depan Pejabat Pemprov Sulsel Soal Lahan Kereta Api
Deputi I Staf Kepresidenan Febri Calvin Tetelepta dalam rapat koordinasi pembangunan proyek strategis nasional karena lahan kereta api Sulsel.
TRIBUN-TIMUR.COM- Deputi I Kantor Staf Kepresidenan Febri Calvin Tetelepta menggebrak meja di depan pejabat Pemerintah Provinsi Sulsel dan Kemenhub.
Praktis, hampir semua kaget dengan kelakukan Febri Calvin Tetelepta.
Ia pun terlihat 'marah' saat melakukan rapat koordinasi pembangunan proyek strategis nasional di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (10/2/2021).
Febri mengaku proyek nasional di Sulsel kacau meski sudah hampir 1 dekade.
Menurutnya, pembebasan lahannya masih bersoal hingga kini.
"Terlalu lama ini masalah. Kita tidak tahu akhirnya akan seperti apa ini (kereta api)," kata Febri sambil memukul meja di depan pejabat Pemprov Sulsel.
Ia mengatakan masalah lahan tak kunjung rampung padahal sudah berproses lama.
Menurutnya, tiap tahun persoalan berkutat membahas lahan.
Progres kereta api pun tak menunjukkan hasil baik.
"Tiap tahun ini masalah, apalagi masalah tanah. Padahal, ini masalah gampang bisa diselesaikan dengan baik. Kacau semua ini. Sorry saya marah karena ini kacau sekali," jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan RI, Zulmafendi menyampaikan, kereta api Sulawesi akan fokus untuk pengangkutan barang dan penumpang.
Saat ini proyek kereta api di Pulau Sulawesi, APBN yang digunakan untuk pembangunan kereta api sepanjang 64 km sebesar Rp 417 miliar.
Sementara itu, pendanaan alternatif sebesar Rp 480 miliar sepanjang 12 kilometer.
"Jaringan kereta api antar kota Makassar ada akses ke pelabuhan MNP-Garongkong, kawasan bandara," katanya dalam Kalla Business Outlook 2021 yang berlangsung secara virtual, Kamis (22/10/2020).
Di Makassar, pengembangan massal berbasis rel dengan Mamminasata.