Wawancara Khusus
Terpilih Sebagai Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari akan Fokus ke Masalah Emak-emak
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maros, telah menetapkan pasangan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari sebagai paslon terpilih pada Pemilihan Bupati
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maros, telah menetapkan pasangan Chaidir Syam dan Suhartina Bohari sebagai paslon terpilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2020.
Pasangan nomor urut 2 ini memenangkan Pilkada Maros dengan mengantongi suara sah 82.770.
Tribun Timur pun berkesempatan untuk melakukan wawancara khusus kepada Suhartina Bohari.
Apalagi Kabupaten Maros mencetak sejarah baru, dengan melahirkan wakil bupati perempuan pertama yaitu Suhartina Bohari.
Dalam wawancara ini, Suhartina mengungkap beberapa hal, mulai dari dirinya yang mewakafkan dirinya untuk Ibu-ibu sampai hobinya menyusun puzzle.
Bagaimana pandangan anda terkait hal ini?
Di pilkada ini, kita memang mempersembahkan yang terbaik buat maros, seperti yang tadi kakanda bilang, kita menciptakan pemjmpin termuda, pak chaidir usia 44 saya di usia 40, tapi yg paling membanggakan bagi saya pribadi, kita bisa pecah telur.
Karena barusan ada perempuan di kanca politik, dan kita membuktikan pada masyarakat Maros.
1,5 tahun lebih kita kampanye kemarin adalah sebagian besar masyarakat yang meragukan perempuan sejauh mana bisanya.
Tahap pertama bisa kita buktikan, bahwa suara perempuan di Maros bisa solid, dan memenenangkan Hati Kita Keren.
Ada mungkin, tips khusus selama kampanye yang bisa dibagi?
"Paling kita tekankan kemarin sama pak Chaidir sih begini, kalau kak Chaidirnya yang kampanye, kita mengundang bapak-bapak yang banyak.
Kalau saya, mengundang ibu-ibu jadi kita memang sudah bagi.
Sayapun merasa, selama proses kampanye kemarin, memang lebih nyaman ketika saya berhadapan dengan ibu-ibu.
Meraka pun yang saya undang kampanye dan sosialisasi lebih tenang dan terbuka, untuk bicara masalahnya kalau dihadapannya juga perempuan.
Apa yang sering Ibu Tina dengarkan dari curhatan mereka?
Lebih banyak diperhatikan, bahwa mereka punya kemampuan yang sama dengan bapak-bapak.
Mereka bisa jadi tulang punggung, cuman mereka tidak dikasih ruang.
Dan itu yang akan diperjuangkan untuk 5 tahun kedepan. Saya sudah komitmen Maros, ibu - ibu Maros. Saya sudah sampaikan, pokoknya nanti kita perempuan.
Harus sudah mulai berani menunjukkan eksistensi diri, berani mengambil keputusan, bertanggungjawab, dan yakin apa yang kita mau bisa tercapai.
"saya mewaqafkan diri untuk ibu-ibu di Kabupaten Maros. Sekarang kaum perempuan di kabupaten maros adami dekkengnya juga," ujarnya.
Saya sekarang lebih membuka ruang bersama ibu-ibu, mereka bisa dan mampu.
Tapi belum dikasih ruang, saya bisa menjadi "dekkeng". Apapun yang kalian lakukan saya back-up, selama kita bisa menjalin komunikasi yang baik.
Sekarang bagus itu home industry, jualan-jualan online. Ibu-ibu itu serba bisa, saya rasa.
Selama kampanye sampai saat ini, kendala apa yang dirasakan bu tina?
"Yang pasti itu black campain. banyak pasangan calon nomor 2 kemarin itu full bullyingnya, full black campain nya.
Kemarin, kalau ada hal baru lagi yang menjadi black campainnya, kan kita perempuan. Pada dasarnya kembali ke perasaan, jadi kalau main perasaan drop lagi, akhirnya jadi kefikiran.
Setelah pelantikan, apa yang segera dilakukan?
Kalau kami, karena program dari Pemda sudah berjalan, jadi untuk satu bulan pertama, itu lebih fokus ke pemerintahan.
Tapi setelah itu Insya Allah saya disela-sela kegiatan, akan fokus mengejar, memperbaiki dan memperhatikan kesejahteraan ibu dan anak.
Karena dikondisi covid sekarang, satu-satunya jalan harus menjaga kesehatan, kalau pendidikan kan mau tidak mau kita harus daring menyesuaikan.
Apakah sudah ada pembagian job dengan pak bupati?
Satu garis tegas komitmen, kalau bapak-bapak komunikasi ke pak Chaidir, kalau ibu-ibu komunikasi harus ke saya.
Bagaimana potensi di maros apa yg masih perlu dikembangkan?
Kita fokus ke pariwisata, karena kita yakin kalu pariwisata Maros bisa di up, bisa menciptakan UMKM-UMKM, atau home industry mulai bergerak.
Itu mungkin poin yang kami fikir bisa membuat ekonomi masyarakat bangkit, begitu pariwisata maju, semua aspek juga ikut bergerak.
Di visi - misi kami kan, salah satu program kerjanya menjadikan Maros itu kabupaten tujuan wisata internasional.
Karena proses kampanye kemarin kami turun ke desa-desa, dan hampir semua desa memiliki objek wisata, yang belum terjamah belum dikerja, dan sebatas hanya dinikmati orang-orang sekitar.
Paling tidak, fokus pembangunannya nanti meremajakan, atau memanfaatkan objek wisata baru supaya dikenal.
Roti maros kan sudah iconicnya kota Maros, dia sudah jadi sumbangan besar.
Tapi nanti ikutan-ikutannya juga akan banyak, kami akan perdayakan ibu-ibu setiap desa, kecamatan.
Kami kan punya kue-kue khas juga, itu yang kami kembangkan.
Ibu-ibu desa kalau produksi kue, akan kita kerja sama dengan toko kue di sepanjang jalan.
Mungkin bisa diceritakan sedikit terkait hobinya?
Hasil karya Puzzle adalah hobi lama saya. Tertantang saja, hal sekecil ini bisa menghasilkan hal sebesar ini.
Dan hampir semua teman, melihat saya berkutat dengan ini memikir ini pekerjaan paling "bodoh" yang pernah dikerja.
Ini memang saya tekuni, saya kejar, mulai dari cari di internet, cari jualnya dimana dan saya dapat di Surabaya.
Terakhir mungkin ada closing statemennya?
Kami berdua memohon doanya slalu, semoga kita diberikan kesehatan dan amanah, semoga kita bisa terus bersinergi dan membangun kerjasama yang baik dengan tribun timur.
Dan juga terima kasih kepada masyarakat Maros, dan pihak terkait lainnya, yang ikut membantu dalam menyukseskan dan menjadikan Pilkada Maros tetap aman dan tentram.
Laporan tribuntimur.com,M Ikhsan