Petinggi Polri Ungkap Kejadian dialami Ustadz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Erata Sebelum Meninggal
Petinggi Polri ungkapkan kejadian dialami Ustadz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Erata sebelum meninggal dunia.
Kuasa hukum Ustadz Maaher At-Thuwailibi, Djudju Purwantoro, mengatakan, kliennya memang sudah sejak beberapa waktu lalu sakit.
Menurut dia, Ustadz Maaher At-Thuwailibi sempat dirawat di RS Polri.
"Meninggalnya karena sakit. Sekitar seminggu lagi baru kembali ke RS Polri habis perawatan," ujar Djuju.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Djuju mengatakan, Ustadz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia karena sakit luka usus di lambung yang dideritanya dalam beberapa waktu terakhir.
"Sekitar seminggu lagi baru kembali ke RS Polri abis perawatan," jelas dia mengatakan.
Sebelum meninggal dunia, Ustadz Maaher At-Thuwailibi sempat dimintakan proses pembantaran ke RS Ummi, Bogor, Jawa Barat pada 3 hari sebelumnnya.
Namun, pengajuan pembantaran tersebut belum mendapat balasan hingga akhirnya meninggal dunia pada hari ini.
"Tiga hari lalu sudah dilimpahkan ke Kejaksaan, hari Kamis saya sudah kirimkan surat agar yang bersangkutan kembali dirawat di RS Ummi Bogor atas permintaan keluarga," katanya menjelaskan.
Sempat dibantarkan di RS Polri
Sebelumnya, Ustadz Maaher At-Thuwailibi sempat dibantarkan di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur pada Kamis (21/1/2021).
Ustadz Maaher At-Thuwailibi dibantarkan ke RS Polri setelah kondisinya menurun pada 18 Januari lalu.
Hal itu diungkap oleh sang istri, Iqlima, saat menjenguk sang suami di Rumah Tahanan Bareskrim Polri.
"Ustaz ini lagi masih dalam pengobatan TB usus, jadi harusnya ustaz kontrol ke RS tapi karena lagi begini ya kirim obat," kata Iqlima usai menjenguk Ustadz Maaher At-Thuwailibi di sel tahanan Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Iqlima menyampaikan kliennya dalam kondisi penyembuhan sakit yang dideritanya sebelum ditangkap polisi, beberapa bulan lalu.
Ustadz Maaher At-Thuwailibi menderita sakit TB usus.