Wisata Sulsel
Kunker ke Tana Beru, Nurdin Abdullah Diminta Hadirkan Investor Bagun Docking Kapal
Kabupaten Bulukumba selain menawarkan keindahan alam dan pasir putih, juga menawarkan wisata budaya dalam bentuk pembuatan kapal pinisi.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Kabupaten Bulukumba selain menawarkan keindahan alam dan pasir putih, juga menawarkan wisata budaya dalam bentuk pembuatan kapal pinisi.
Jika ingin melihat proses pembuatan perahu tradisional masyarakat Bugis Makassar, yang sudah ada sejak zaman nenek moyang orang Indonesia, maka berkunjunglah ke Tana Beru, di Kelurahan Tana beru, Bulukumba.
Kapal ini juga merupakan bukti Indonesia adalah negara maritim yang besar dengan pelaut dan pembuat kapal yang tangguh.
Desa pesisir yang penduduknya berprofesi sebagai pembuat perahu Pinisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang ke pantai selatan Makassar.
Bisa melihat kapal yang dibangun dengan harga miliaran, juga bisa berswafoto.
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah juga mengambil kesempatan untuk berkunjung di sela jadwal kunjungan kerjanya di kabupaten yang dikenal sebagai Butta Panrita Lopi.
NAmengatakan, Kapal Pinisi ini memiliki nilai historis yang tinggi. Kapal ini juga banyak dipesan oleh berbagai negara dengan harga miliaran. Bahkan banyak beroperasi di daerah wisata di Indonesia. Ia memiliki komitmen daerah wisata di Sulsel juga menggunakan kapal ini.
"Kapal ini asli Bulukumba," kata Nurdin Abdullah.
Pembuatan kapal Pinisi di Bulukumba adalah potensi yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
Infrastruktur di lokasi pembuatan kapal Pinisi ini harus dihadirkan dengan baik.
"Di Mandala Ria sudah hadir toilet yang bagus, akses jalan yang bagus dan ruang serbaguna. Semoga ini bisa digunakan dengan baik," sebutnya.
NA juga menanyakan kendala apa yang dihadapi oleh para pembuat kapal. Termasuk kepada Rusdi Mulyadi yang akrab disapa Haji Ulli, yang sedang mengerjakan lima kapal.
Ulli menyampaikan agar terdapat dukungan dari pemerintah agar material bahan dipermudah untuk masuk ke Sulsel.
"Kami cuma minta dukungan pemerintah untuk mempermudah masuknya material. Material dari Kendari," sebut Ulli.
Kemampuan membuat kapal juga diwarisi olehnya dari orang tuanya, Muslim Baso. Ia merekrut tenaga kerja dari warga setempat sebagai upaya pelestarian budaya dari nenek moyang.