Wachyudi Muchsin
Gigihnya Dokter Yudi Raih Magister Kesehatan Padahal Selang Oksigen Masih Terpasang Akibat Covid-19
Gigihnya dr Wachyudi Muchsin Raih Magister Kesehatan Padahal Selang Oksigen Masih Terpasang Akibat Covid-19
Penulis: Abdul Azis | Editor: Mansur AM
Secara khusus Yudi menyampaikan terima kasih kepada para penguji dan pembimbing yang tak lelah menyemangatinya .
“Terima kasih tak terhingga kepada Dr H. Reza Aril Ahri SKM, M.Kes, Dr Arman SKM M.Kes, Dr Drs H. Haeruddin SKM M.Kes, Dr Hj. Een Kurnaesih SKM M.Kes, dan Dr dr H.A Muh. Multazam M.Kes,” tambahnya.
Wachyudi Muchsin via keterangan tertulis menyebut ia awalnya nyaris menyerah.
Kesibukan sebagai relawan Covid-19 sekaligus Humas di IDI Makassar menyampaikan aspirasi dokter dan nakes serta mengingatkan masyarakat danpak Covid-19 membuat waktunya tersita untuk penanganan dan pencegahan Covid di Kota Makassar bahkan di daerah kabupaten ,
“Ujian terberat saat saya saat terpapar Covid-19 untuk kedua kalinya. Padahal saat itu saya sudah lolos skrining untuk vaksinasi,” ungkap Yudi.
Dilarikan ke RS Awal Bros di karena sesak yang tak kunjung reda dengan proses sangat cepat , sungguh pengalaman yang tak bisa ia lupakan.
Dua hari di RS Awal Bros ia dirujuk ke RS Wahidin sebab hasil foto kedua paru makin meluas dan langsung masuk ke ICU.
Saturasinya terus menurun. Sesak semakin berat. Ia juga kehilangan nafsu makan, minum dengan instensitas demam sangat tinggi . “Rupanya saat itu virus covid sudah menyerang sampai ke paru-paru,” katanya.
Di saat kritis itulah, kata Yudi, ia mengingat semua kebaikan yang sudah Allah beri. “Di tengah kesulitan pasti ada kemudahan. Saya percaya itu,” ungkapnya.
Spirit pantang menyerah inilah yang ia coba bangun setiap hari. Semangat untuk sembuh dan berjuang melawan Covid dari ruang IC Covid-19
Di saat yang sama, ia juga memikirkan jadwal ujian yang sudah disusun.
“Alhamdulillah Pasca Sarjana UMI memberi waktu sampai saya sembuh baru melaksanakan ujian minimal sudah pindah dari IC Covid-19 ke ruang perawatan Intinya kata dr Yudi adalah doa .
“Jangan anggap enteng doa-doa. Saya pun percaya bisa seperti sekarang karena ada banyak doa dan cinta dari keluarga dan sahabat tentunya dengan bantuan pengobatan medis dengan full support dokter serta nakes dalam penanganan sangat besar selain juga obat-obatan tapi itu semua hanyalah media untuk proses kesembuhan yang paling utama adalah doa serta berserah kepada Allah yakin bisa sembuh ,” tandasnya.(*)