Adnan Purichta Ichsan Diwajibkan Ikut Golkar Institute,DPP Siapkan Ponakan Mentan SYL Pimpin Golkar
Adnan Purichta Ichsan ikuti pendidikan khusus dalam Pelatihan Eksekutif Golkar Institute.Sinyal itu kian kuat setelah Adnan Purichta Pilkada Gowa 2020
Penulis: Ari Maryadi | Editor: AS Kambie
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan satu-satunya kader Golkar di Sulawesi Selatan yang menjabat bupati yang mendapat kehormatan mengikuti program Pelatihan Eksekutif Golkar Institute, Rabu, 3 Februari 2021.
Putra mendiang Bendahara Golkar Sulsel Ichsan Yasin Limpo itu diundang sebagai kepala daerah terpilih usungan Golkar. Padahal dalam Pilkada Serentak 2020 ini, 12 kader Golkar sudah ditetapkan sebagai pemenang.
Diketahui, Adnan Purichta Ichsan dikukuhkan sebagai Plt Ketua Golkar Gowa pada Oktober 2016. Pengukuhan ini mengembalikan Adnan Purichta Ichsan ke partai leluhurnya. Tercatat, kakek Adnan Purichta Ichsan, Yasin Limpo, adalah pendiri Golkar.
Dalam Pilkada Serentak 2020, Adnan Purichta Ichsan semakin bersinar di Golkar. Setelah memenangkan Pilkada Gowa 2020, atau kemenangan kedua Adnan Purichta Ichsan di Pilkada Gowa, DPP Golkar semakin terbuka menyebut ponakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai kader muda masa depan.

Ketua Bapilu (Badan Pemenangan Pemilu) DPP Partai Golkar, Maman Abdurahman dalam keterangannya, pada Rabu (16/12/2020), menyampaikan pujian khusus kepada Adnan Purichta Ichsan.
Maman Abdurahman menegaskan, Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto sangat memberi perhatian khusus kepada kader muda potensial seperti Adnan Purichta Ichsan.
“Kepemimpinan Pak Airlangga memberi peluang dan kepercayaan kepada kader-kader muda Partai Golkar,” kata Maman Abdurahman.
Dalam rilisnya, Maman Abdurahman menyebut, Adnan Purichta Ichsan, ponakan Mentan SYL, yang kembali berpasangan dengan Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio berhasil mematahkan rekor perolehan suara yang diperoleh oleh Nurdin Abdullah saat Pilkada Bantaeng 2013 lalu.
Diketahui, Nurdin Abdullah maju untuk periode keduanya bersama Muh Yasin kala itu, keduanya berhasil meraup 82,58 persen. Sementara Adnan yang kini berusia 34 tahun, meraup suara dengan presentase 91,22 persen. Partisipasi pemilih di Gowa juga melampaui target KPU yakni 79,17 persen dari target 77,5 persen.
“Ini menjadi bukti jika Golkar memberikan kepercayaan besar dan kesempatan seluas-luasnya kepada kader muda untuk maju menjadi pemimpin daerah,” jelas Maman Abdurahman.
Nah, setelah Golkar Institute terbentuk dan Pelatihan Eksekutif Golkar Institute digelar, Adnan Purichta Ichsan langsung diikutkan di kesempatan pertama.
DPP Golkar hanya mengikutkan 27 kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih Pilkada serentak 2020 se-Indonesia pada Pelatihan Eksekutif Golkar Institute, kemarin.
Pada Pilkada serentak 2020 di Sulsel, enam dari 12 pasangan calon usungan Golkar keluar sebagai pemenang.
Dalam salinan SK diterima Tribun, Pelatihan Eksekutif Golkar Institute disebutkan berlangsung hingga 12 Februari 2021 secara virtual.
Ketua Golkar Institute, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan partai beringin komitmen mencetak kader-kader yang berkualitas melalui Golkar Institute. Golkar berharap lahir kader-kader yang memahami dan menguasai segala hal ihwal tentang pemerintahan dan juga ilmu kebijakan pubik.
“Lewat Golkar Institute, para kader bisa berbagi pandangan tentang ilmu pemerintahan dan kebijakan publik yang harus dikusi oleh seorang calon pemimpin,” katanya.
Sementara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Golkar Institute merupakan terobosan baru dari partai berlambang pohon beringin itu.
Golkar Institute adalah wujud nyata kesadaran partai akan pentingnya pendidikan, inovasi dan ide untuk mendorong perkembangan partai politik dalam dinamika zaman yang terus berubah.
“Golkar Institute adalah cermin dari tekad kita untuk memajukan bangsa Indonesia lewat peranan politik yang inovatif, cerdas, kreatif, dan bermartabat,” kata Airlangga Hartarto.
Melalui Golkar Institute, Airlangga Hartarto berharap akan lahir semakin banyak lagi politisi beringin yang tangguh, tokoh-tokoh memiliki pengetahuan, intuisi dan penciuman politik yang tajam.
Sekaligus memiliki bekal pengetahuan yang luas, kearifan jiwa yang mendalam, pemahaman kebijakan yang canggih, serta kemampuan leadership yang efektif.
Airlangga menginginkan bahwa politik adalah arena percaturan kekuasaan. Bagi Partai Golkar kekuasaan tanpa arah adalah bagaikan kapal yang berjalan tanpa tujuan yang jelas.
Karena itu bagi Partai Golkar, ide-ide mendasar tentang arah dan tujuan politik adalah elemen intelektual yang sangat penting sebagai pedoman dan panduan Golkar.
“Bung Hatta pernah berkata, Indonesia adalah bangsa besar, dan Indonesia akan menjadi lebih besar lagi karena karya dan pengabdian kita yang tanpa henti. Partai Golkar sangat memahami semangat mulia ini,” ujarnya.
Ia mengatakan Golkar bertekad melanjutkan perjuangan tokoh-tokoh perintis kemerdekaan Indonesia dengan menyerap jiwa dan derap zaman yang terus berkembang. Seraya meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang mengabdi diberbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang politik dan pemerintahan. Itulah filosofi yang berada di balik pembentukan Golkar Institute.
Golkar Institute, dengan jaringan nasional dan internasional yang luas, akan tampil sebagai lembaga pendidikan dan riset politik yang paling disegani di Tanah Air. Karena itu, Airlangga meminta kepada kader potensial di berbagai daerah, termasuk kader beringin berada di lembaga legislatif maupun eksekutif di berbagai tingkat, untuk secara bergiliran mengikuti berbagai program Golkar Institute.
Peluncuran Golkar Institute
Peluncuran Golkar Institute digelar Selasa, 2 Februari 2021. Peluncuran diikuti Presiden Joko Widodo secara virtual dan kader Golkar se-Indonesia. Hadir sebagai pembicara Prof Kishore Mahbubani, guru besar terkemuka dari National University of Singapore.
Ada juga Prof Ginandjar Kartasasmita, mantan Menteri Keuangan Bidang Ekonomi, Keuangan, Industri/Menteri Bappenas era Kabinet Pembangunan VII.
Turut bergabung pada peluncuran Aziz Syamsudin dan anggota kabinet Indonesia Maju Agus Gumiwang Kartasasmita, Zaenuddin Amali.
Tak ketinggalan tokoh-tokoh senior Golkar Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Agung Laksono, dan Ginanjar Kartasasmita.
Ketua DPP Partai Golkar Bidang Industri Erwin Aksa berharap Golkar Institute melahirkan kader-kader andal demi kemajuan bangsa.
“Kita berharap mudah-mudahan Golkar Institute bisa menciptakan kader-kader andal partai yang memahami masalah politik keuangan dan kepemimpinan,” kata Erwin Aksa.
Golkar Institute diketuai oleh TB Ace Hasan Syadzily. Ace mengatakan Golkar berkomitmen mencetak kader-kader berkualitas melalui Golkar Institute. Golkar berharap lahir kader-kader yang memahami dan menguasai segala hal ihwal tentang pemerintahan dan juga ilmu kebijakan pubik.
“Lewat Golkar Institute, para kader bisa berbagi pandangan tentang ilmu pemerintahan dan kebijakan publik yang harus dikusi oleh seorang calon pemimpin,” katanya.
Sementara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan Golkar Institute merupakan terobosan baru dari partai berlambang pohon beringin itu.
Menurutnya, Golkar Institute adalah wujud nyata kesadaran partai akan pentingnya pendidikan, inovasi dan ide untuk mendorong perkembangan partai politik dalam dinamika zaman yang terus berubah.
“Golkar Institute adalah cermin dari tekad kita untuk memajukan bangsa Indonesia lewat peranan politik yang inovatif, cerdas, kreatif, dan bermartabat,” kata Airlangga.
Melalui Golkar Institute, Airlangga berharap akan lahir politisi beringin tangguh, tokoh-tokoh memiliki pengetahuan, intuisi dan penciuman politik tajam. Sekaligus memiliki pengetahuan luas, kearifan jiwa mendalam, pemahaman kebijakan canggih, serta kemampuan leadership yang efektif.
Ia menginginkan politik adalah arena percaturan kekuasaan. Bagi Golkar kekuasaan tanpa arah bagai kapal berjalan tanpa tujuan jelas. Karena itu, bagi Golkar, ide-ide mendasar tentang arah dan tujuan politik adalah elemen intelektual yang sangat penting sebagai pedoman dan panduan Golkar.
“Bung Hatta pernah berkata, Indonesia adalah bangsa besar, dan Indonesia akan menjadi lebih besar lagi karena karya dan pengabdian kita tanpa henti. Golkar sangat memahami semangat mulia ini,” ujarnya.
Airlangga mengatakan, Golkar bertekad melanjutkan perjuangan tokoh-tokoh perintis kemerdekaan Indonesia dengan menyerap jiwa dan derap zaman yang terus berkembang. Seraya meningkatkan kualitas manusia Indonesia mengabdi di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang politik dan pemerintahan.
“Itulah filosofi yang berada di balik pembentukan Golkar Institute. Golkar Institute dengan jaringan nasional dan internasional luas akan tampil sebagai lembaga pendidikan dan riset politik yang paling disegani di Tanah Air,” tegasnya.
Karena itu, ia minta kader potensial di daerah, termasuk kader beringin yang berada di lembaga legislatif maupun eksekutif di berbagai tingkat secara bergiliran mengikuti berbagai program Golkar Institute.
“Insyaallah, dengan kerjasama dan partisipasi semua pihak, cita-cita besar kita segera terwujud,” katanya.(*)