Tak Pernah Loloskan Putra Daerah Jadi Kemenag,GP Ansor Toraja Curiga Kemenag Sulsel Sembunyikan KKN
Setelah Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka, kekecewaan pada Kepala Kemenag Sulsel disampaikan sejumlah pengurus GP Ansor Toraja. Mereka curiga
Muh Sidik Toago
Ketua GP Ansor Toraja
Melaporkan dari Makale
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKALE - Pelantikan 12 pejabat di lingkungan Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Kemenag Sulsel, mengundang reaksi internal Ansor Sulsel.
Setelah muncul reaksi dari Ketua Dewan PenasIhat GP Ansor Sulsel, Syekh Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka, kini reaksi serupa muncul dari daerah.
Kali ini, reaksi dilontarkan teman-teman GP Ansor Toraja kepada wartawan di Makale, Rabu (3/2/2021). GP Ansor sebagai salah satu stakeholder kemenag wajar bereaksi atas keputusan tersebut.
Kemenag melalui Kakanwil Kemenag Sulsel sepertinya tak lagi mengindahkan masukan dari ormas dan tokoh agama dalam penempatan pejabat, terutama pucuk pimpinan kakanwil Kemenag di daerah, salah satunya di Tana Toraja.
Kakanwil Kemenag di daerah alangkah baiknya jika mengakomodir putra daerah, yang tentunya pangkat dan kualifikasi administrasinya memenuhi syarat.
Di Tana Toraja sudah ada kandidat pejabat yang memenuhi syarat. Namun, Kemenag Sulsel kali ini tidak mengakomodir.
Bersama beberapa tokoh masyarakat, kami GP Ansor Toraja sudah mengajukan satu nama putra daerah yang sudah memenuhi kualifikasi administrasi.
Selain kualifikasi cukup, nama yang diajukan juga adalah putra daerah yang memahami kondisi lokal Toraja yang dinilainya sangat majemuk dan kehidupan sosial yang unik.
Figur tersebut, selama ini banyak mengabdi untuk kepentingan sosial budaya dan keagamaan di Tana Toraja.
Kenapa putra daerah? Yah agar kinerjanya bisa fokus dan mengabdi untuk publik Tana Toraja. Pengalaman yang lalu, pejabat yang dilantik kanwil kemenag di Tana Toraja jarang ada di sini. Jarang juga bersosialisasi karena mungkin saja tak paham kondisi sosial dan budaya yang ada di sini. Satu lagi, jarang muncul dalam agenda keagamaan.
Dengan pengalaman ini, dan beberapa elemen menyampaikan pendapat atau usul agar kiranya pejabat Kakanwil Kemenag Tana Toraja diberikan kepada putra daerah yang tentu kualifikasinya memenuhi syarat.
Sesekali lah Kemenag Sulsel mengobati kerinduan kita dengan adanya pucuk pimpinan kemenag dari kalangan putra daerah yang sekian lama tidak diakomodir agar tidak menimbulkan kesan negatif terhadap pejabat luar yang datang ke sini, karena Toraja ini perlu perlakuan, yang paham adat dn budaya Toraja.
Merujuk kebiasaan Kanwil Kemenag Sulsel yang selalu memberikan kesempatan kepada orang luar ke Toraja, GP Ansor Toraja mengkhawatirkan adanya dugaan kolusi, korupsi, dan nepostisme (KKN) dalam penempatan pejabat.
Kekhawatiran kita begitu (KKN). Tapi semoga tidak terjadilah begitu. Hanya saja, jika Kanwil Kemenag Sulsel dengan kebiasaan seperti ini berpeluang menimbulkan kesan negatif, baik di internal kemenag sendiri maupun di publik Toraja.
Kanwil Kemenag Sulsel sudah melantik 12 pejabat termasuk Kakanwil Kemenag Tana Toraja yang hanya diroling dengan pejabat Kakanwil Kemenag Takalar.
Dari 12 kandidat itu telah dilantik pada hari Senin tanggal 1 februari 2021 oleh Kakanwil Kemenag Sulsel(*)