Sulit Cari Makanan Halal di Mamasa, 5 Anggota Kodim 1428 Ini Buka Warung Pecel Lele
kelimanya memutuskan untuk mendirikan warung makan berlabel halal, yang dinamai Pecelele Arto Moro 57.
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNMAMASA.COM, MAMASA - Meski anggota TNI, lima personil Kodim 1428/Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat ini, tak gengsi nyambi berjualan pecel lele.
Mereka adalah Serda Tadarus, Serda Hamdan, Serda Budi Sarjono, Serda Eko Cahyono dan Serda Bambang Herianto.
Dilansir Wikipedia, pecel lele adalah nama sebuah makanan khas Jawa yang terdiri dari ikan lele dan sambal tomat. Biasanya yang dimaksud adalah ikan lele yang digoreng kering dengan minyak lalu disajikan dengan sambal tomat dan lalapan. Lalapan biasa terdiri dari kemangi, kubis, mentimun, dan kacang panjang
Usaha ini dilakoni kelima tentara itu sejak ditugaskan di Mamasa awal Desember 2020 lalu.
Mencari penghasilan tambahan demi mencukupi kebutuhan keluarga yang tinggal di Jawa, menjadi alasan kelima anggota TNI ini membuka warung makan di Mamasa.
Kelimanya dipindah tugaskan dari Pulau Jawa, ke Mamasa, pada awal Desember lalu.
Berawal dari kesulitan mencari makanan berlabel halal di sekitar kota Mamasa, kelimanya memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha warung makan.
Mamasa satu dari enam kabupaten di Provinsi Sulbar yang mayoritas penduduknya beragama Kristen.
Agar terkesan beda, kelimanya memutuskan untuk mendirikan warung makan berlabel halal, yang dinamai Pecelele Arto Moro 57.
Usaha ini masih berumur tiga hari, namun sudah menjadi incaran penikmat kuliner di Kota Kecil di Sulawesi Barat, yakni Mamasa.
Sambil menyelam minum air, sambil memanfaatkan waktu istirahat sepulang kantor, jualan pecelele pun mengisi hari senja kelima anggota berseragam loreng ini.
Serda Tadarus, kepada wartawan bercerita, awal mendirikan usaha ini, terinspirasi dari sulitnya mendapat makanan di rantau orang, jauh dari istri dan keluarga.
Mumpung jauh dari keluarga, ia berlima memutuskan untuk berjualan pecelele, mengisi kesibukan di jam pulang kantor.
"Kita iseng-iseng aja, kebetulan kita semua ini perantau jauh dari anak dan istri," kata Serda Tadarus, Jumat (29/1/2021) malam tadi.
Alhamdulillah lanjut dia, kebetulan di Mamasa belum ada warung pecelele, sehingga meski baru tiga hari dibuka, warungnya sudah ramai dikunjungi konsumen.