Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Bob Hasan Digantikan Luhut Pandjaitan hingga Minta Restu Jokowi? Orangnya Soeharto

Siapa sosok Bob Hasan yang digantikan Luhut Pandjaitan hingga minta restu Jokowi? Jabatan baru di organisasi olahraga baru saja diduduki Luhut Binsar

Editor: Edi Sumardi
FACEBOOK.COM/LUHUT BINSAR PANDJAITAN
Ketua Umum PB PASI dan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Siapa sosok Bob Hasan yang digantikan Luhut Pandjaitan hingga minta restu Jokowi? 

TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa sosok Bob Hasan yang digantikan Luhut Pandjaitan hingga minta restu Jokowi?

Jabatan baru di organisasi olahraga baru saja diduduki Luhut Binsar Pandjaitan.

Karena mempunyai posisi strategis di pemerintahan, dia pun meminta restu Presiden Jokowi.

Luhut Pandjaitan menggantikan orang kepercayaan Soeharto, mantan Presiden RI ke-2.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengutarakan bahwa dirinya meminta restu dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) sebelum menjadi Ketua Umum PB PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Hal tersebut diutarakan Luhut Binsar Pandjaitan ketika ia menyapa para atlet atletik yang kini ia naungi di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GKB) pada Jumat (29/1/2021).

"Hari ini saya menghadap Presiden Joko Widodo dan di ujung pertemuan saya meminta restu untuk menjadi Ketua Umum PB PASI," katanya melalui keterangan yang diposting pada akun Facebook resminya.

"Beliau hanya memberikan jempolnya kepada saya sembari menitipkan prestasi yang baik bagi Indonesia. Tugas cukup menantang memang, tetapi saya tertarik untuk melakukannya."

Dia mengibaratkan kompetisi di cabang olahraga layaknya dunia militer, karena mempunyai jiwa yang sama yaitu meraih kemenangan.

"Maka dari itulah, latihan yang konsisten dan persisten adalah kunci utamanya. Hal ini saya sampaikan di hadapan seluruh calon penggawa medali yang akan membawa nama harum bangsa di pentas dunia, para atlet yang tergabung dalam Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) di Stadion Madya GBK, pelatnas mereka," ujarnya.

Kepada para atlet, Luhut menyampaikan untuk fokus melakukan latihan secara bertahap dan jangan bermimpi terlalu jauh. Menurut Luhut, sebuah momen besar datang dari hal-hal kecil yang diterapkan secara rutin.

"Saya berpesan kepada para atlet bahwa mereka bukan hanya jadi 'role mode' untuk olahraga, tapi juga harus menjadi kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia dan menjadi pemersatu bangsa karena prestasi yang dicapai," kata dia.

"Saya ingin bukan hanya pengurus di PB PASI saja yang terkenal, melainkan para atletlah yang harus punya nama besar dan bersinar tersebut," ujarnya lagi.

Secara khusus, dirinya juga memberi penghormatan serta ucapan terima kasih kepada mendiang yang pernah menduduki jabatan Ketua Umum PB PASI adalah Mohammad Hasan atau disapa Bob Hasan.

"Mari kita mulai era baru atletik Indonesia dengan harapan akan capaian prestasi yang membanggakan," katanya.

Selengkapnya, ini tulisan Luhut Pandjaitan di Facebook.

"Saya mengibaratkan kompetisi di cabang olahraga tak ubahnya seperti di dunia militer, karena kita mempunyai spirit yang sama yaitu menang. Maka dari itulah, latihan yang konsisten dan persisten adalah kunci utamanya. Hal ini saya sampaikan di hadapan seluruh calon punggawa medali yang akan membawa nama harum bangsa di pentas dunia, para atlet yang tergabung dalam Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) di Stadion Madya GBK, pelatnas mereka.

Sebelum hadir di Stadion Madya GBK, pelatnas para atlet, hari ini saya menghadap Presiden Joko Widodo dan diujung pertemuan saya meminta restu untuk menjadi Ketua Umum PB PASI. Beliau hanya memberikan jempol nya kepada saya sembari menitipkan prestasi yg baik bagi indonesia. Tugas yang cukup menantang memang, tetapi saya tertarik untuk melakukannya. Karena itulah setelah resmi terpilih sebagai Ketua Umum PB PASI, untuk pertama kalinya saya merasa perlu untuk hadir memberikan dukungan nyata kepada mereka yang mewarnai kejuaraan dengan medali-medali yang membanggakan dari 48 cabang olahraga yang diperebutkan.

Saya sampaikan kepada mereka untuk fokus melakukan latihan secara bertahap, jangan bermimpi terlalu jauh karena semua hal besar datang dari hal-hal kecil yang dibiasakan dengan rutin. Saya berpesan kepada para atlet bahwa mereka bukan hanya jadi "role model" untuk olahraga, tapi juga harus menjadi kebanggan bagi seluruh bangsa Indonesia dan menjadi pemersatu bangsa karena prestasi yang dicapai. Saya ingin bukan hanya pengurus di PB PASI saja yang terkenal, melainkan para atlet lah yang harus punya nama besar dan bersinar tersebut. Karena itulah "teamwork" itu penting, tanpa pelatih atau atlet yang terbaik, kita tidak akan menjadi sesuatu.

Secara khusus saya juga sampaikan penghormatan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi almarhum Bob Hasan yang pengabdiannya mampu mencetak atlet-atlet terbaik yang membawa nama harum bangsa tercinta ini. Mari kita mulai era baru atletik Indonesia dengan harapan akan capaian prestasi yang membanggakan."

Luhut telah terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PB PASI pada 25 Januari 2021.

Dia menduduki jabatan tersebut untuk periode 2021-2024 menggantikan penjabat sebelumnya Bob Hasan yang telah meninggal pada 20 Maret 2020.

Siapa Bob Hasan?

Mohammad Hasan atau Bob Hasan, taipan bisnis kayu lapis di era Presiden Soeharto yang juga dikenal dengan raja hutan, meninggal dunia pada Selasa (31/3/2020) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Bob Hasan meninggal dunia di usia 89 tahun setelah berjuang melawan kanker yang telah lama dideritanya.

Bisnisnya sempat sangat berjaya di zaman Orde Baru.

Kedekatannya dengan penguasa saat itu tak lepas dari statusnya sebagai anak angkat perwira tinggi TNI AD, Gatot Subroto.

Bisnis Bob Hasan terentang luas di sektor kehutanan lewat perusahaannya Kalimanis Group yang saat itu banyak mendapatkan konsesi HPH (Hak Pengusahaan Hutan) di hutan Kalimantan dan Sumatera.

Perusahannya semakin berkibar lantaran jadi eksportir kayu lapis terbesar dari Indonesia di era 1990-an.

Dia juga sempat menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusahaan Hutan Indonesia (APHI).

Bisnis besarnya di sektor kehutanan membuat Bob Hasan mendapatkan julukan sebagai Raja Hutan.

Selain merambah ke industri hilir hutan seperti kayu lapis dan pulp, perusahaannya juga meluas ke berbagai sektor seperti otomotif, asuransi, dan keuangan.

Dia juga berekspansi ke bisnis media dengan mendirikan Majalah Gatra.

Sosoknya juga tak lepas dari kontroversi.

Dia dituding sebagai pengusaha yang jadi penyebab kerusakan hutan tropis di Indonesia.

Diberitakan Harian Kompas, 31 Agustus 1993, Bob Hasan menjawab berbagai tudingan yang dialamatkan kepadanya.

Bob mengatakan, sebenarnya Indonesia hanya memotong hutan kurang dari 0,2 meter kubik/tahun/ha.

Jadi luas hutan Indonesia yang 143 ha, hanya dipotong kayunya sejumlah 30 juta meter kubik per tahun. Sedang hutan di Midwest, telah dijadikan ladang kedelai atau AS bagian selatan yang menjadi ladang kapas.

Bob Hasan di Sidang Komisi DPR pada Februari 2000.
Bob Hasan di Sidang Komisi DPR pada Februari 2000. (KOMPAS/EDDY HASBY)

AS juga mengalami banyak masalah lingkungan seperti kebakaran hutan dan banjir setiap tahun.

Begitu pula Australia yang sebagian besar wilayahnya berupa tanah merah tanpa pepohonan.

Ia berpendapat, serangan negara maju itu lebih disebabkan kekhawatiran bahwa Indonesia akan menjadi pesaing mereka di dalam perdagangan internasional.

Hal itu sudah tampak dalam pengenaan bea masuk sebanyak 8,2 persen terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke AS, sementara Brasil hanya empat persen, sedang Filipina dan Malaysia bebas.

Indonesia, menurut Bob Hasan, merupakan satu-satunya negara yang memberikan alokasi khusus terhadap proyek penghutanan kembali sebesar 450 dollar AS per tahun.

"Jadi tidak benar kalau kita ini dituduh negara yang merusak hutan. Kita ini malah satu-satunya negara yang sudah melakukan inventarisasi hutan," kata Bob Hasan saat itu.

"Untuk kayu lapis diameter minimal pohon yang diperlukan adalah 50 cm, itu saja sudah berarti dilakukan sistem tebang pilih," kata dia.

Mantan Menperindag zaman kabinet Soeharto. Foto diambil pada 6 Mei 2005.
Mantan Menperindag zaman kabinet Soeharto. Foto diambil pada 6 Mei 2005. (KOMPAS/EDDY HASBY)

Sedang untuk industri kertas yang tidak membutuhkan diameter tertentu, Bob Hasan mengakui memang melakukan tebang habis, namun itupun telah diimbangi dengan penanaman kembali di hutan tanaman industri.

"Dan untuk penanaman ini bisa memperkerjakan tenaga kerja hingga 50.000 orang setiap tahunnya," tutur Bob Hasan.

Bob Hasan pula yang mendirikan pabrik bubur kertas PT Kiani Kertas.

Tahun 1994, perusahaannya membangun pabrik pulp pertama di Kalimantan Timur di atas areal seluas 400 ha.

Pembangunan pabrik bubur kertas itu menelan dana sebesar 875 juta dollar AS (Rp 1,7 triliun).

Dana tersebut, sebagian akan dibiayai dengan modal sendiri sebesar 130 juta dollar AS.

Meski menggarap banyak bisnis di sektor kehutanan, profil Bob Hasan dikenal banyak menghabiskan aktivitasnya di bidang olahraga.

Dia tercatat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sejak tahun 1976.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved