Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Hendropriyono yang Dipuji Permadi Arya atau Abu Janda Saat Hina Natalius Pigai? Jenderal!

Siapa Hendropriyono yang dipuji Permadi Arya alias Abu Janda saat hina Natalius Pigai? 

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI VIA KOMPASIANA.COM
Pegiat media sosial, Abu Janda. Siapa Hendropriyono yang dipuji Permadi Arya alias Abu Janda saat hina Natalius Pigai?  

Permadi mempertanyakan balik kapasitas Pigai dalam cuitannya tersebut. 

"Kapasitas Jenderal Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur Bais, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor Filsafat Ilmu Intelijen, Berjasa di Berbagai Operasi militer. Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?," cuit Permadi dalam tangkapan layar akun @permadiaktivis1, Sabtu (2/1/2021).

Siapa Hendropriyono?

Siapa Hendropriyono yang dipuji Permadi?

Hendropriyono adalah seorang tokoh intelijen dan militer Indonesia. 

Dia Kepala Badan Intelijen Negara pertama yang dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.

Pria bernama lengkap Jenderal TNI (Purn) Prof Dr Abdullah Mahmud Hendropriyono ST SH MH itu juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018.

Sepanjang hidupnya, Hendropriyono mengalami tiga karier, sebagai militer, politikus, dan intelijen.

Ia juga mengajar di beberapa tempat.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN, AM Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara atau BIN, AM Hendropriyono (DOK KOMPAS.COM)

Ayah mertua KSAD Jenderal Andika Perkasa itu juga mengetuai Komisi Tinju Indonesia pada rentang waktu 1994 hingga 1998.

Karier militer Hendropriyono diawali sebagai Komandan Peleton dengan pangkat Letnan Dua Infanteri di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang kini bernama Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Ia kemudian menjadi Komandan Detasemen Tempur Para-Komando, Asisten Intelijen Komando Daerah Militer Jakarta Raya/Kodam Jaya (1986), Komandan Resor Militer 043/Garuda Hitam Lampung (1988-1991), Direktur Pengamanan VIP dan Objek Vital, Direktur Operasi Dalam Negeri Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI (199I-1993), Panglima Daerah Militer Jakarta Raya dan Komandan Kodiklat TNI AD.

Semasa menjabat sebagai Danrem 043/Garuda Hitam, Hendropriyono yang saat itu berpangkat Kolonel, berhasil mengeliminasi kelompok sipil Warsidi di kawasan Talangsari, Lampung[8]. Kejadian tersebut kemudian dikenal dengan Peristiwa Talangsari 1989.[9]

Berbagai operasi militer yang diikutinya adalah Gerakan Operasi Militer (GOM) VI, dua kali terlibat dalam Operasi Sapu Bersih III dan dua kali dalam Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang bernama Timor Leste).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved