Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wawancara Khusus

Blak-blakan Chaidir Syam Setelah Terpilih Jadi Bupati Maros,Fokus Tangani Covid & Tanpa Tim Transisi

Pasangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Maros.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Sudirman
ist
Wawancara khusus Chaidir Syam 

TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Pasangan Chaidir Syam-Suhartina Bohari terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Maros.

Pasangan nomor urut 2 ini memenangkan Pilkada Maros dengan mengantongi suara sah 82.770. 

Tribun Timur pun berkesempatan untuk melakukan wawancara khusus kepada Chaidir Syam di kediamannya, Rabu (27/1/2021)

Chaidir Syam mengungkap beberapa hal, mulai rencana 100 hari kerjanya hingga kedekatannya dengan Paslon pada Pilkada Maros kemarin.

Bapak Pernah Bilang, pertandingan telah selesai mari kita rekonsiliasi kembali, apa sebenarnya yang ingin bapak sampaikan dari pernyataan tersebut?

Inilah kesyukuran kepada Allah SWT, karena proses semua sudah dilalui dengan baik. Dalam artian saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Maros atas kepercayaannya.

Juga kepada seluruh pelaksana, baik KPU, Panwas, TNI - Polri dan semuanya, yang telah menyukseskan masa Pilkada.

Termasuk teman-teman atau sahabat-sahabat yang kemarin ikut berkompetisi bersama saya. 

Semuanya adalah saudara seperti  Tajerimin, Havid Pasha, Andi Harmil Mattotorang, dan Ilham Nadjamuddin.

"Makanya saya bilang pertandingan sudah selesai. Mari kita semua berangkulan, karena saya yakin kita semua punya ide, atau gagasan untuk membawa kabupaten Maros ke arah yang lebih baik," ujar Chaidir.

Apalagi tidak mungkin  hanya ia berdua dengan Ibu Suhartina Bohari, bisa memikirkan kabupaten Maros ini.

"Kami pasti menginginkan masukan-masukan serta ide ide juga dri masyarakat, termasuk sahabat sahabat saya yang kemarin berkompetisi dengan kami," ujarnya. 

Apa yang menjadi program utama Chaidir syam dan Suhartina Bohari di 100 hari kerjan?

Chaidir Syam bersama dengan Hj Suhartina, akan tetap fokus dengan program kerja yang pernah ia janjikan lontarkan ke masyarakat terutama di 100 hari kerja. Paling utama sekarang ini, bagaimana  menciptakan masyarakat tetap sehat, dikondisi pandemi Covid-19 ini.

"Insyaallah, kami akan mendukung program pemerintah pusat, baik proses sosialisasi, dan penanganan Covid, dan juga penanganan pemberian vaksin kepasa masyarakat, serta program lainnya," ujarnya.

Dan juga beberapa kegiatan yang utama khususnya dikondiis covid ini saat ini yaitu, bagaimana mengidentifikasi para pemuda atau masyarakat Maros yang bisa kita lati  dan bisa diberikan pengetahuan SDM, supaya bisa membuka lapangan pekerjaan.

Selain itu, apa yang telah dilakukan Bupati saat ini akan tetap diteruskan, dan yang harus dibenahi akan kita benahi.

Bupati Maros Termuda?

Alhamdulillah, karena saya terpilih ini di umur ke 43 tahun, kemarin Pak Hatta, tapi dia diumur 44 tahun (tertawa). Saya 43 tahun memulai karir diamanahi jabatan ini.

Paling utama juga, terpilihnya Ibu Hj Suhartina Bohari mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang jadi Wakil Bupati Maros.

Jadi ada teman teman ini yang masukkan di medsos katanya, selama kepemimpinan seluruh bupati di Maros, pemimpin atau pasangan termudah, saya dan Ibu Hj Tina karena saya 43 ibu Tina 39 tahun.

Perempuan pertama yang jadi wakil bupati, ini beberapa rekor yang dibuat.

Ketua KNPI Maros, Ketua PMI Maros, intinya semua organisasi kepemudaan ini sudah Chaidir Yang geluti disitu

Alhamdulillah, memang amanah yang diberikan. Di Pilkada kemarin mereka semua yang ikut membantu. 

Saya mantan ketua Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Maros, mantan ketua KNPI, dan sekarang masih menjabat sebagai ketua PMI Maros.

Bagiaman Cara Membagi Waktu sebagai ketua PMI dan sebagai Calon Bupati, apalagi di masa pandemi?

Saya menganggap organisasi itu yang lebih utama, karena disitu gerakan kemanusiaan, apalagi situasinya kemarin.

Jadi saya harus lebih berusaha semaksimal mungkin, untuk memilah dimana saya sebagai ketua PMI, dan dimana saya maju untuk menjadi Bakal Calon Bupati.

Terus terang dari awal saya sampaikan, ketika saya bismillah untuk maju. Apalagi memang secara survei teratas, jadi saya bismillah untuk berjuang maju di pilkada ini.

Alhamdullilah masyarakat maros betul betul menunjukkan bahwa, pilihannya kepada Hati Kita Keren, dibuktikan pada 9 Desember 2020 kemarin.

Sebelumnya Pak Chaidir kan Wakil Ketua DPRD Maros?

Kebetulan saya juga wakil ketua termuda di Sulawesi Selatan, dan Alhamdulillah diamanahi untuk terpilih jadi bupati.

Partai Amanat Nasional Bisa Menikmati Kemenangan di Maros, tidak lepas dari perjuangan Pak Chaidir Sebagai Salah Satu perintis PAN di Maros?

Secara partai, memang saya dari awal di PAN tidak bisa dipungkiri. Sejak beridirinya PAN, saya disini, dan terus berkiprah di PAN.

Untuk pembangunan, tentu bukan cuma PAN, tapi semuanya lah.

Maros inikan penyanggah Makassar, Seperti apa sinergitas Pemkab Maros nanti dengan Makassar?

Saya dari dulu waktu jadi ketua DPRD Maros, ini beberapa kali menggagas bahwa ini program, Maminatasa. Program yang bersinergi antara Makassar, Maros dan Gowa, memang tidak bisa dipisahkan. Karena diperlukan kordinasi untuk pembangunan.

Saya yakin, karena Maros jadi penyangga kota Makassar, maka Ketika makassar sudah terbatas, larinya pasti ke Kabupaten Maros.

Hal ini lah yang kita bisa kita buka peluang itu di Kabupaten Maros, sambil kita berharap investasi kita yang masuk ke Kabupaten Maros, harus bisa membawa masyarakat bisa sejahtera.

Jangan sampai hanya masuk disini, tapi maayarakat tidak merasakan dampaknya.

Dengan kordinasi provinsi, semoga bisa melakukan sinergitas dengan baik.

Hampir semua bupati terpilih akan membentuk tim transisi, bagaimana dengan Chaidir?

Mengenai Tim Transisi, mungkin di kabupaten lain ada secara formal, tapi di kabupaten maros ini, mungkin hanya kebetulan. Pak Bupati dengan saya punya kedekatan, baik di Partai maupun dibeberapa tempat.

Sehingga kordinasi saya dengan beliau berjalan dengan baik, jadi tanpa tim transisi, apakah secara formal ada atau tidak, kordinasi kita tetap berjalan dengan baik.

Jadi mudah mudahan setelah pelantikan kita bisa start, untuk membuat program-program.

Maros inikan terkenal sebagai kabupaten Religius, apalagi disini ada khalawatiyah yang mendunia, apakah nanti akan disinergikan dengan kelompok kelompok ulama kita?

Jadi sebelum itu, secara pribadi, selain Maros memang punya potensi sebagai kota penyangga, Maros juga dikenal sebagai kota religius, apalagi punya khalwatiyah yang punya jamaah yang begitu besar.

Tapi di Maros ini juga ada 11 pesantren yang berdiri, belum lagi rumah rumah tahfiz.

Ini membuktikan kabupaten maros juga harus teyap terjaga religinya. Insyaallah kedepan saya juga tetap akan melihat bagaiaman kita bisa membangun namun tetap menjaga moralitas itu.

Tapi agama lainn juga kita tetap rangkul, jadi teman teman nasrani dan juga pemeluk agama lain, kami juga sudah berkordinasi dengan baik. 

Ini yang forum lintas umat beragama ini bisa kita aktifkan, dengan baik nantinya, dan inilah kedepan.

Disini juga dikenal sebagai kota wisata, karena ada rammang-rammang, yang akan jadi Geopark.

Apalagi bapak Gubernur juga ingin menghidupkan wisata dipucak di tompobulu, kami berharap juga di atasnya situkan kan ada beberapa pondok pesantren.

Kenapa tidak teman teman di pesantren juga menggagas wisata religi buat masyarakat yang ingin ada kegiatan religinya dan wisatanya. Ini bisa positif lagi.

Jika selama ini maros dikenal sebagai taman kupu-kupunya di Bantimurung, kira kira kedepan apalagi yang ingin dikembangkan?

Sekarang sudah bebrbagai tempat wisata, sebenarnya kalau potensi wisata di Maros itu sangat besar, ada beberapa gua, ada beberapa air terjun, dan insyaallah kedepan dibeberapa kecamatan bisa kita kembangkan. Karena hampir 200 potensi wisata yang bisa dikembangkan kedepannya.

Misalnya kita lihat, Jakarta, kalau masyarakat mau berlibur, pasti larinya ke kepuncak.

Jadi kita harapkan seperti ini, pelariannya nanti ke Maros. Karena dekat.

Apa yang Pak Chaidir harapkan dari sahabat pak Chaidir yang bapak temani berkompetisi di Pilkada Maros ini?

Sebenarnya mereka semua sudah saya anggap keluarga dan saudara, Pak Haji Tajerimin tidak bisa dipungkiri punya hubungan keluarga dengan saya. Pak Havid Pasha, saya bersama dengan beliau hampir 10 tahun di DPR.

Pak Harmil Mattotorang, sudah saya anggap orang tua saya. Apalagi suadaraku Ilham, sejak SMP sudah sebangku, begitupun waktu SMA.

Jadi saya menganggap tdk ad orang lain, namun kompetisi ini memang harus kita jalani, sebagai proses politik dan masyarakat yang menilai, dan pertandingan sudah selesai.

Saya yakin ada ide - ide cemerlang, yang bisa diberi masukan ke kami, insyallah kita akan bersama membangun maros ini.

Yang paling utama mari kita lihat kabupaten Maros yang kita cintai ini terus berkembang.

Closing Statement

Kepada teman - teman Tribuners saya ucapkan terima kasih, mungkin ada diantaara teman teman yang juga ikut mendoakan saya, terpilih sebagai Bupati Maros.

Dan doakan terus, agar kedepan, pembangunan di Maros ini bisa berjalan dengan baik.

Kedua, Maros punya banyak potensi, baik wisata maupun Alam, sehingga bisa kita kunjungi, jadi teman teman Tribuners jika punya waktu luang, Ayo Ke Maros.

Terakhir, buat seluruh tribuners, tetap jaga protokol kesehatan, kita berdoa semoga Covid-19 bisa segera berakhir.

Laporan tribuntimur.com, M Ikhsan

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved