Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Vaksin Corona

Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan Kata BPOM Jika Sudah Divaksin Covid-19

Penjelasa BPOM aakah orang yang suah diaksin covid-19 boleh keluyuran usai divaksin.

net
Ilustrasi Vaksin Covid - Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan Kata BPOM Jika Sudah Divaksin Covid-19 

TRIBUN-TIMUR.COM,- Vaksinasi covid-19 sudah dimulai di tanah air 13 Januari lalu.

Presiden Jokowi menjadi yang pertama menerima vaksin covid-19.

BPOM dalam keterangannya menyebutkan vaksin covid-19 aman.

Raffi Ahmad mewakili artis dan pemuda millenial juga ikut divaksin.

Hingga akhirnya viral fotonya tidak memakai masker dan tiak menjaga jarak usai divaksin.

Apakah yang dilakukan Raffi Ahmad ini bolek dilakuan usai divaksin?

Berikut penjelasan BPOM.

Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi J Hutadjulu, menjelaskan antibodi dari orang yang divaksin akan terbentuk pada hari ketujuh.

Sehingga, orang yang divaksin Covid-19 sebaiknya tidak langsung keluyuran atau bepergian setelah disuntik vaksin.

Sebab, tubuh tidak langsung kebal setelah menerima vaksin Covid-19.

"Antibodi akan terbentuk setelah tujuh hari penyuntikan," ujarnya dalam acara launching TribunPalu.com dan webinar Vaksinasi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di YouTube Tribunnews.com, Senin (18/1/2021).

"Pada saat kita disuntik, bukan berarti antibodi kita langsung meningkat," jelasnya.

Togi J Hutadjulu menyampaikan, orang yang setelah divaksin Covid-19 tidak boleh langsung bebas keluyuran.

Apalagi berpesta atau berkumpul dengan tanpa mematuhi protokol kesehatan.

"Kalaupun pada hari ini kita disuntik, bukan berarti kita bebas, pesta-pesta enggak pakai masker."

"Jadi tetap menggunakan protokol kesehatan," terangnya.

TOGI 1
Togi J Hutadjulu dalam acara launching TribunPalu.com dan webinar Vaksinasi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di YouTube Tribunnews.com, Senin (18/1/2021).

Ia melanjutkan, antibodi orang yang divaksin Covid-19 akan memuncak pada hari ke-28.

Orang yang disuntik vaksin Sinovac akan kembali disuntik vaksin setelah 14 hari.

Namun, Togi menegaskan, BPOM masih melakukan pengamatan terkait berapa lama antibodi akan bertahan.

"Antibodi akan terbentuk pada hari ketujuh, dan akan memuncak pada 28 hari," katanya.

"Pada dosis yang kedua yaitu 14 hari, diharapkan imunitasnya ini akan bertahan lama."

"Nanti bertahan berapa lama? ini masih dalam pengamatan," ujarnya.

"Pengamatan kemarin baru tiga bulan, nanti akan berlanjut sampai enam bulan."

"Kita akan tahu sampai berapa lama antibodi ini ada di tubuh orang yang divaksin," terangnya.

Penerbitan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Vaksin Sinovac

Kepala Badan POM, Penny K Lukito menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi data keamanan vaksin Coronavac diperoleh dari studi klinik fase 3 di Indonesia, Turki dan Brazil, yang dipantau sampai periode 3 bulan setelah penyuntikan dosis yang ke-2, secara keseluruhan menunjukkan vaksin Coronavac aman.

“Hasil evaluasi menunjukkan Coronavac aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang, yaitu efek samping lokal berupa nyeri, indurasi (iritasi), kemerahan dan pembengkakan."

"Selain itu terdapat efek samping sistemik berupa myalgia (nyeri otot), fatigue, dan demam,” ujarnya, dikutip dari www.pom.go.id, Senin (11/1/2021).

Vaksin CoronaVac telah menunjukkan kemampuan dalam pembentukan antibodi di dalam tubuh dan juga kemampuan antibodi dalam membunuh atau menetralkan virus (imunogenisitas), yang dilihat dari mulai uji klinik fase 1 dan 2 di Tiongkok dengan periode pemantauan sampai 6 bulan.

“Pada uji klinik fase 3 di Bandung, data imunogenisitas menunjukkan hasil yang baik."

"Sampai 3 bulan jumlah subjek yang memiliki antibody masih tinggi yaitu sebesar 99,23 persen,” jelasnya.

Penny K. Lukito - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM)
Penny K. Lukito - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan (BPOM) (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Hasil analisis terhadap efikasi vaksin CoronaVac dari uji klinik di Bandung menunjukkan efikasi vaksin sebesar 65,3 persen.

Berdasarkan laporan dari efikasi vaksin di Turki adalah sebesar 91,25 persen, serta di Brazil sebesar 78 persen.

Hasil tersebut telah memenuhi persyaratan WHO dengan minimal efikasi vaksin adalah 50 persen.

“Efikasi vaksin sebesar 65,3 persen dari hasil uji klinik di Bandung tersebut menunjukkan harapan bahwa vaksin ini mampu untuk menurunkan kejadian penyakit Covid-19 hingga 65,3 persen," kata Penny.

Vaksin CoronaVac ini memenuhi persyaratan untuk dapat diberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergensi (Emergency Use Authorization).

Badan POM mengedepankan kehati-hatian, integritas dan independensi, serta tranparansi dalam pengambilan keputusan pemberian EUA ini, dalam rangka perlindungan kesehatan masyarakat.

Sebagai Otoritas Regulatori Obat, Badan POM secara rutin diaudit oleh WHO, dan telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu Otoritas Regulatori Obat yang memiliki tingkat maturitas tinggi (maturity level 3-4).

Pemberian persetujuan EUA ini, diharapkan dapat mendukung upaya Pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Mari kita dukung program vaksinasi Covid-19, karena keberhasilan penanganan COVID-19 ini merupakan keberhasilan kita bersama sebagai Bangsa," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apa Boleh Langsung Keluyuran setelah Divaksin Covid-19? Ini Penjelasan BPOM

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved