Akses Terputus, Kapolda Sulbar Batal Tinjau Lokasi Dampak Gempa di Dusun Aholeang

TRIBUN - TIMUR.COM, MAJENE - Kapolda Sulbar, Irjen Pol Dr Eko Budi Sampurno bersama Wakapolda Brigjen Pol Umar Faroq, batal ke lokasi dampak gempa di Dusun Aholeang, Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Majene, Minggu (17/1/2021).

Akses menuju lokasi terputus karena tertutupi timbunan longsor.

Dusun Aholeang merupakan salah satu daerah yang terparah akibat gempa bumi sejak Kamis lalu. Tiga orang tertimbun dan puluhan rumah rusak.

Kapolda dan para rombongan terpaksa beralih ke Posko pengungsian di Batu Lotong Kota Tinggi dan Posko SMK Kota Tinggi menuju Posko Induk Bukit Tinggi.

Disana mereka mengecek kekuatan personil, ketersediaan bahan makanan dan Dapur umum serta bantuan sembako yang ada.

Budi Sampurno menyampaikan, terkait gempa pihak BMKG masih memberikan status Siaga di wilayah Sulawesi Barat.

Khususnya di Kecamatan Malunda Kabupaten Majene dan belum mencabut status aman.

Warga  diminta untuk mengevakuasi diri ke area ketinggian namun tetap menjauhi daerah perbukitan yang rawan longsor.

Ia juga meminta kepada para pengungsi agar tidak khawatir dengan persedian.

Pihaknya memastikan setiap bantuan akan tersalurkan secara merata hingga kondisi kembali normal.

"Setiap pendistribusian logistik akan dikawal oleh Kepolisian guna menghindari penjarahan di jalanan," tutur Kapolda.

Diakhir kesempatannya, Kapolda juga meminta agar dapur umum menyediakan makanan bergizi seperti sayur-suran dan lauk pauk.

Selanjutnya, Kapolda dan rombongan melanjutkan perjalan lewat darat memantau sekaligus mengecek situasi dan kondisi Posko pengungsian sepanjang jalan.

Sebelumya, Kapolda Sulbar tiba di lapangan sepak bola Tassinara Kecamatan Malunda dengan menggunakan Helicopter Bell 412 dari Baharkam Mabes Polri.(San)