Gempa Sulbar
Polisi Dirikan Posko Pengungsian di SMK Kota Tinggi Majene
Satuan Brimob Polda Sulbar Polsek dan Malunda, mendirikan posko pengungsian di Desa Sulai tepatnya di SMK Kota Tinggi.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR. COM, MAJENE - Satuan Brimob Polda Sulbar Polsek dan Malunda, mendirikan posko pengungsian di Desa Sulai tepatnya di SMK Kota Tinggi.
Apalagi dua hari berturut-turut mulai Kamis hingga Jumat (15/11/2021), Majene sudah dua kali dilanda gempa.
Untuk wilayah Majene, daerah yang paling merasakan dampak gempa adalah Keamatan Malunda.
Wakapolres Majene, Kompol Jupri mengatakan, pembangunan posko pengungsian ini, agar masyarakat dapat beristirahat dan berteduh dari panas matahari maupun hujan.
Belum lama didirikannya posko pengungsian, kembali terjadi gempa susulan sekitar pukul 02.30 Wita dengan skala gempa lebih besar yaitu skala Mag : 6,2.
Untungnya pihak Kepolisian cepat mengambil langkah untuk menenangkan situasi dengan membantu proses evakuasi dan menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
Sementara itu, bantuan lainnya seperti makanan dan pakaian juga disalurkan ke posko pengungsian.
Wakapolres Majene Kompol Jupri juga turun langsung ke lokasi pengungsian untuk mengendalikan situasi.
Informasi terkini di lapangan saat ini tercatat 3 Korban jiwa dan 24 korban luka yang dirawat di puskesmas sementara ribuan warga masih mengungsi.