Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Gempa Sulbar

BREAKING NEWS: Laporan Langsung Warga Majene di Pengungsian 'Ya Allah Saya Sudah Rasakan Kekuatanmu'

Laporan langsung warga, Kondisi Terkini Majene Sulawesi Barat di area pengungsian pasca Gempa Sulbar.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Laporan langsung warga Majene di area pengungsian, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) 

TRIBUN-TIMUR.COM- Laporan langsung warga, Kondisi Terkini Majene Sulawesi Barat di area pengungsian pasca Gempa Sulbar.

Dalam laporan warga di akun Facebook, Majene Mission Ghost, ia melaporkan masih terus terjadi di Majene.

Ia memperlihatkan tenda pengungsian.

Kondisi terkini Majene juga dalam kondisi hujan dengan intensitas tinggi.

Nampak warga Majene berlindung di dalam tenda.

Ia juga melaporkan kondisi rumah semua dalam kondisi parah.

Lelaki itu melaporan kondisi bahwa Majene masih gempa. 

"Banyak sekali kudengar berita di bawah, semua rumahnya sudah rata dengan tanah," katanya. 

Ia mengakui warga Kecamatan Malunda Kabupaten Majene hanya bisa pasrah di pengungsian. 

"Sebenarnya kita hati-hati ini, karena pusatnya bukan dari laut, pusatnya di gunung, itu gempa lagi-gempa lagi, kami menderita sekali kalau begini," katanya.  

Ia berulang kali mengatakan, masih tetap ada gempa. 

"Jangan gegabah, jangan ke ke sini. Kami juga mau keluar tapi kami belum bisa turun," katanya. 

Kondisi Terkini Majene pasca Gempa Sulbar.

Warga mengungsi.Jalanan aspal poros Polman-Majene pecah-pecah.

Warga Kecamatan Malunda Kabupaten Sulawesi Barat semua mengungsi pasca Gempa Sulbar di Majene, Jumat (15/1/2021) dini hari.

Mereka meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong.

Para warga mengungsi ke arah pegunungan, 3 kilometer dari rumah warga.

Laporan Wartawan Tribun Sulbar, Nurhadi saat ini kondisi di Majene tengah hujan deras.

Mobil tak bisa lewat karena jalanan aspal pecah pasca Gempa Majene.

“Kondisi saat ini warga mengungsi semua, rumah warga Malunda dalam keadaan ambruk,” kata Nurhadi.

Kondisi warga sangat takut.

Mereka meninggalkan rumahnya karena berada di wilayah pesisir.

“Mereka trauma, banyak bus antar provinsi berhenti karena jalanan pecah,” katanya.

Warga Malundam mengungsi ke Desa Bukit Tinggi,

Saat ini, sudah 8 orang ditemukan meninggal dunia di Kecamatan Malunda.

Salah satunya adalah Kepala Desa Mekatta.

Istri Kepala Desa Mekatta dalam kondisi sekarat.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved