Takut Gempa Susulan, Warga Malunda Sulbar Tidur di Kandang Ayam
saat ini masyarakat Desa Lombong dengan jumlah 500 kepala keluarga, belum tahu pasti kapan kembali ke rumah.
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAMUJU - Warga Desa Lombong, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulbar, memilih tidur di kandang ayam karena khawatir gempa susulan setelah gempa bumi berkekuatan 5.9 magnitudo terjadi di Majene Kamis (14/1/21) tadi.
Kades Lombong, Amiruddin, membenarkan pasca gempa warganya hampir 80 persen mengungsi karena takut dengan adanya gempa susulan.
Kata dia, warga yang bertahan di lokasi pengusian kebanyakan bertahan di pinggiran irigasi dengan memasang tenda dan sebagian tinggal di kandang ayam yang baru saja dibuat pemiliknya.
"Sampai malam ini hujan dan gelap dengan penerangan seadanya, warga saya hampir 80 persen masih bertahan di pengungsian. Mereka pasang tenda – tenda di dekat irigasi dan di tempat dketinggian. Dan malam ini ada yang menginap di kandang ayam. Mereka lakukan itu arena takut gempa susulan,"tutur Amiruddin via telepon.
Dikatakan, saat ini masyarakat Desa Lombong dengan jumlah 500 kepala keluarga, belum tahu pasti kapan kembali ke rumah.
Namun kata dia, dari sore hari Pemdes sudah menghimbau agar masyarakat yang mengungsi segera kembali ke rumah masing-masing karena gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Sudah saya himbau dari tadi sore, agar kembali ke rumah masing-masing karena gempa tadi sore tidak berpotensi tsunami berdasarkan info dari BMKG Majene, makanya saya suruh mereka pulang tapi mereka tidak mau karena takut gempa susulan dan saya belum tau kapan merteka balik,"ujarnya.
Amiruddin mengatakan saat ini warganya butuh bantuan. Utamanya logistik.