Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syekh Ali Jaber Wafat

Aa Gym Menangis Usai Lihat Wajah Jenazah Syekh Ali Jaber, 'Demi Allah, Bersih dan Tersenyum'

Aa Gym menangis usai lihat wajah jenazah Syekh Ali Jaber, 'Demi Allah, bersih dan tersenyum'.

Editor: Edi Sumardi
DOK KEMENKO POLHUKAM
Dai kondang, Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau Syekh Ali Jaber. Aa Gym menangis usai lihat wajah jenazah Syekh Ali Jaber, 'Demi Allah, bersih dan tersenyum'. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Aa Gym menangis usai lihat wajah jenazah Syekh Ali Jaber, 'Demi Allah, bersih dan tersenyum'.

Dai kondang, Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau Syekh Ali Jaber meninggal dunia di usia 44 tahun, Kamis (14/1/2021).

Beliau telah dimakamkan di Tangerang, Banten, Kamis sore tadi.

Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mendapat kesempatan melihat jenazah Syekh Ali Jaber.

Aa Gym merasa sangat sedih dengan meninggalnya pendakawah asal Madinah, Arab Saudi tersebut.

Sambil menangis, dirinya pun menceritakan kondisi jenazah Syekh Ali Jaber.

"Alhamdulillah Aa jadi saksi wajahnya bersih dan tersenyum," ungkapnya seperti pada tayangan TribunVideo.com.

"Demi Allah wajahnya bersih dan tersenyum."

Aa Gym pun mengatakan hanya beda satu hari dirinya dengan Syekh Ali Jaber saat dinyatakan positif Covid-19.

"Tapi beliau lebih dirindukan Allah," lanjutnya.

Aa Gym pun berdoa dan berharap wafatnya Syekh Ali Jaber adalah wafat yang mulia.

Dirinya pun juga mendoakan keluarga serta keturunan yang ditinggalkannya, dan meminta agar masyarakat mengambil hikmah dari kebaikan Syekh Ali Jaber.

Pesan jelang meninggal

Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat memberikan pesan kepada anak-anaknya untuk tetap menjaga shalat.

"Jaga shalat sama jaga mama, yang penting shalat," kata Alhasan Ali Jaber, anak Syekh Ali Jaber saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ( NTB ), Kamis (14/1/2021).

Alhasan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari Nadia Salim atau Umi Nadia.

Alhasan menceritakan, semasa hidupnya, Syekh Ali Jaber selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk tidak meninggalkan shalat.

Syekh Ali Jaber juga sempat berpesan, jika dirinya meninggal, ia ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Namun, akhirnya almarhum dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Banten.

Mengenal sosok Syekh Ali Jaber

Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, lahir di Madinah, 3 Februari 1976.

Dia adalah pendakwah dan ulama berkewarganegaraan Indonesia.

Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi da'i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.

Sejak kecil Syekh Ali Jaber telah menekuni membaca Al Quran.

Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al Quran.

Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat.

Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.

Di Madinah, Arab Saudi, ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.

Sebagai anak pertama dari 12 bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.

Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al Quran.

Acara televisi yang diisi:

* Nikmatnya Sedekah

* Cahaya dari Madinah

* Kurma (Kuliah Ramadhan)

* Hafiz Indonesia

* Damai Indonesiaku

* Kultum Bersama Syekh Ali Jaber

Film yang dibintangi:

* Surga Menanti.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved