3.071 Warga Bone Terancam Tak Terima BST
Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan menyatakan, dari Disdukcapil baru menerima data 1.242 untuk diverifikasi
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG - Kementerian Sosial Republik Indonesia (RI) memberikan batas waktu hingga pukul 00.00 Wita Rabu (13/1/2021) untuk validasi data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST).
Di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih terdapat 3.071 warga yang belum tervalidasi sebagai penerima BST.
Terkait persoalan tersebut, DPRD Kabupaten Bone memanggil dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) dan Dinas Sosial (Dinsos) untuk membahas kendala dan mencarikan solusi agar validasi data tersebut bisa tepat waktu.
Ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan menyatakan, dari Disdukcapil baru menerima data 1.242 untuk diverifikasi dari 3.071 belum divalidasi.
"Kita panggil untuk selesaikan dan mencarikan solusi, karena ini menyangkut hak masyarakat. Jangan sampai BST-nya hangus begitu saja. Sementara waktunya sudah sangat mepet," katanya Rabu (13/1/2021).
Sekretaris Komisi IV DPRD Bone, Andi Akhiruddin menyebut total penerima BST di Bone sekitar 14.711. Ada 3.071 yang masih bermasalah.
Maka dari itu, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) harus dikonsolidasikan ke depanya dengan Disdukcapil.
"Semua jenis bantuan yang mau masuk di daerah sumbernya DTKS. Andai kata komunikasinya ini baik, tidak ketemu kita hari ini," ujarnya.
Kepala Dinsos Bone, Andi Promal Pawi mengaku data 3.071 masih dilakukan perbaikan. Sampai sekarang baru 500 yang divalidasi.
Ia mengutarakan, kendala yang dihadapi jika 3.071 data bermasalah tidak diinput melalui template, meski itu sudah dikonsolidasikan di Disdukcapil.
Hal ini pun juga telah disampaikan di desa-desa.
"Kita diberi waktu hingga pukul 00.00 Wita. Jika tidak dikonfirmasi hari ini, Mensos akan hapus," terangya.
Di lain pihak, Kadisdukcapil, Andi Darmawan akan berusaha keras melakukan validasi. Dia
"Saya tidak bisa janji, tapi InsyaAllah saya usahakan dengan anggota saya," ucapnya.
Ia mengaku selalu menawarkan diri, akan tetapi tidak ada yang gubris. Baru ketika terjadi masalah, semua mengarah kepada dia.
Dia pun meminta ke depannya dibentuk tim validasi data untuk mendapatkan kecocokan data baik dari Dinsos dan Disdukcapil.
"Perlu dibentuk tim validasi data supaya bisa saling mendukung satu sama lain," pinta Andi Darmawan.