Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Bone

Sehari, Dua Pasien Positif Covid-19 di Bone Meninggal Dunia

Dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia, Selasa (12/1/2021).

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
ist
Prosesi salat salah satu pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Rumah Sakit Yasin, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (12/1/2021) 

TRIBUNBONE.COM, TANETE RIATTANG BARAT – Dua pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia, Selasa (12/1/2021).

Dua pasien meninggal inisial MR (62) beralamat Kelurahan Walanae, Kecamatan Tanete Riattang, dan NN (62) alamat Desa Cinennung, Kecamatan Cina.

Juru Bicara Tim Percepatan dan Pencegahan Covid-19 Kabupaten Bone, Yusuf mengatakan, kedua pasien positif meninggal hampir bersamaan di Rumah Sakit Yasin.

“Satu pasien menghembuskan napas terakhir pukul 06.05 Wita dan satu lagi pukul 06.25 Wita. Keduanya meninggal dalam keadaan terkonfirmasi positif Covid-19,” katanya saat ditemui usai pemakaman.

Yusuf mengatakan, pengambilan sampel swab pada Senin (11/1/2021). Hasilnya keluar pagi tadi.

Kata dia, almarhumah MR dan NN masuk rumah sakit sejak dua hari lalu, Minggu (10/1/2021).

Keduanya, masuk dengan gejala Covid-19 berat, yakni demam dan sesak.

Almarhumah MR dan NN dimakamkan secara protokol Covid-19 di pekuburan khusus Covid-19 di Desa Tirong, Kecamatan Palakka, siang tadi.

Pihak keluarga hanya bisa melihat prosesi pemakaman dari jarak jauh.

Untuk keluarga yang telah kontak dengan pasien, kata Yusuf, pihaknya akan melakukan pemeriksaan usai masa berduka selesai.

“Setelah masa berduka keluarga diminta memeriksakan diri. Jangan sampai ada penularan kepada keluarga lainnya,” katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Bone ini berharap agar pasien ke-23 dan ke-24 ini  yang terakhir meninggal.

Ia meminta kesadaran masyarakat untuk patuh dan disiplin protokol Covid-19.

Sebab, yang terjadi saat ini masyarakat baru disiplin jika ada petugas. Sementara petugas jumlahnya terbatas.

"Ketika tidak ada petugas banyak yang melanggar protokol kesehatan. Masyarakat baru patuh kalau ada operasi. Contoh, baru memakai masker kalau ada operasi," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved