Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sriwijaya Air Jatuh

Rusni Korban Sriwijaya Air SJ182 Asal Pinrang Tinggalkan Dua Anak dan Cucu

Satu keluarga warga Kampung Mattigae, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, menjadi korban jatuhnya pesawat  Sriwijaya Air SJ182. 

Penulis: Nining Angraeni | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/NINING ANGRAENI
Sri Wahyuni dan Asriandi anak kandung dari Rusni korban pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182 asal Pinrang. Satu keluarga warga Dusun Mattagie, Desa Wattang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang bernama Rusni (44), anaknya Abida Dania (2) serta suaminya Supianto (37) merupakan penumpang pesawat jatuh Sriwijaya Air SJ182. 

TRIBUNPINRANG.COM, SUPPA - Satu keluarga warga Kampung Mattigae, Desa Watang Pulu, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, menjadi korban jatuhnya pesawat  Sriwijaya Air SJ182. 

Satu keluarga tersebut yakni pasangan suami istri dan satu anaknya.  

Mereka Supianto (37), Rusni (44) dan Abida Dania (2). 

Sustriani  saudara Rusni mengatakan kakanya memiliki dua anak dari pernikahan sebelumnya. Yakni Sri Wahyuni dan Asriandi

Sementara Abida Dania (2) merupakan anak dari pernikahan Rusni dengan Supianto.  

"Abida yang ikut, sementara yang dua tinggal di kampung," ucapnya.

Ia menambahkan kakaknya memang berangkat ke Pontianak karena dijemput suaminya

"Iya dijemput sama suaminya karena suaminya kerja Pontianak" kata Sustriani

Kedua anak dan cucunya akan kehilangan sosok ibu yang penyayang.  

"Rusni itu sayang sekali sama anak-anaknya. Apalagi sama cucunya," ujarnya.  

Diketahui sebelum berangkat ke Pontianak, Rusni menelepon Sri untuk menanyakan kabar cucunya.  

"Dia bertanya dan mencari cucunya, tapi saat itu panggilan terputus, entah karena kuota yang habis atau jaringannya yang jelek," ungkap Sri, Senin, (11/01/2021).

Sri berusaha menghubungi kembali ibunya setelah panggilan telepon terputus. 

Tidak lama terdengar kabar Pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak. 

Sustriani menambahkan dirinya tidak memiliki firasat bagaimana tentang Rusni sebelum kejadian.

"Tidak sempat ketemu sebelum berangkat, karena kerja dan shift malam. Kakak saya berangkat sebelum jam 6 pagi," pungkasnya. 

Laporan wartawan Tribunpinrang.com, Nining Angreani

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved