PDIP Makassar Evaluasi Kekalahan Beruntun di Pilwali
Hasil Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 menambah deretan kekalahan Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P)
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
Posisi terakhir paslon nomor urut 4 Irman Yasin Limpo-Andi Zunnun NH 4,9 persen atau 25.810 suara.
Dengan hasil ini PDI-Perjuangan sudah kali kali beruntun menelan kekalahan di kontestasi Pilkada Kota Makassar.
Penelurusan Tribun Timur, PDI-Perjuangan terakhir kali menang Pilwali Makassar pada tahun 2008 silam.
Ketika itu PDI Perjuangan membangun koalisi dengan Partai Golkar, PBR dan PDS. Koalisi ini mengusung petahana Wali Kota Makassar; Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur.
Hasilnya pasangan Ilham Arief Sirajuddin-Supomo Guntur masih terlalu tangguh. Mereka keluar sebagai pemenang.
Mereka meraih suara 370.912, dari total 559.996 suara sah. Persentasenya sebesar 67 persen.
Lima tahun kemudian, PDI-Perjuangan gagal mempertahankan kemenangan pada Pilwali Makassar 2013.
PDI-Perjuangan kembali berkoalisi dengan Golkar, mengusung petahana Wakil Wali Kota, Supomo Guntur- Kadir Halid.
Koalisi Golkar-PDI Perjuangan hanya menempati posisi keempat dengan raihan suara 84.153 atau persentase 14,38 persen.
Mereka kalah jauh dari pasangan Danny-Pomanto-Syamsu Rizal (Dia) yang meraup 182.424 suara atau 31,17 persen.
Kekalahan PDI-Perjuangan berlanjut pada Pilwali Makassar 2018.
PDI-Perjuangan membangun koalisi besar mengusung pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi.
Pasangan yang diusung 10 partai politik itu dikalahkan kotak kosong.
Kotak kosong memperoleh suara sebanyak 300.795, sedangkan calon tunggal memperoleh suara sebanyak 264.245.
Total perolehan suara Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar mencapai 565.040 suara.
Perolehan suara antara kotak kosong dengan calon tunggal sebanyak 36.898 suara.
Perolehan suara kotak kosong memperoleh suara Pilkada Makassar 2018 sebanyak 53,23 persen.
Perolehan suara calon tunggal Appi-Cicu yang diusung 10 partai besar meraih suara sebanyak 46,77 persen.