Sriwijaya Air Jatuh
Oky Bisma Korban Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh Bukan Berstatus Penumpang, Usia 29 Tahun, dari Jakarta
Oky Bisma korban Sriwijaya Air SJ-182 jatuh bukan berstatus penumpang, usia 29 tahun dan dari Jakarta.
TRIBUN-TIMUR.COM - Oky Bisma korban Sriwijaya Air SJ-182 jatuh bukan berstatus penumpang, usia 29 tahun dan dari Jakarta.
Akhirnya, salah seorang korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dengan nomor registrasi PK-CLC, Sabtu (9/11/2021), berhasil diindetifikasi.
Indentifikasi dilakukan Tim Disaster Victim Identification atau DVI Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, identifikasi ini merupakan pencocokkan antara data antemortem dan postmortem.
"Tim DVI dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182, yaitu atas nama Oky Bisma," ujar Rusdi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Senin (11/1/2021).
Oky Bisma merupakan pramugara di penerbangan SJ-182.
Dia beralamat di Jakarta dan berusia 29 tahun.
Sementara itu, Kapusifanis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, Oky Bisma berhasil diidentifikasi berkat pencocokkan antara sidik jari antemortem dan postmortem.
"Kami temukan berupa tangan kanan (korban) lengkap dengan jarinya. Ketika kami melakukan pengidentifikasian, kami bisa menyampaikan seperti ini," kata Hudi.
Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Pesawat mengangkut 62 jiwa.
Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang (46 dewasa, 7 anak, dan 3 bayi).
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Proses pencarian puing-puing dan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 terus dilakukan tim gabungan di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Keluarga minta korban dimakamkan di kota asal
Kementerian Perhubungan atau Kemenhub RI melakukan pertemuan dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Senin (11/1/2021) sore.
"Tadi kami mengadakan pertemuan dengan keluarga korban untuk menyampaikan upaya-upaya pemerintah," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat konferensi pers di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Upaya pemerintah yang dimaksud Budi adalah proses pencarian korban dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang dilakukan sejak Sabtu (9/1/2021).
Selain menyampaikan upaya tersebut, Budi juga mendengarkan beberapa permintaan yang dilayangkan keluarga korban.
Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu mengungkap salah satu permintaan keluarga korban, yakni agar korban kecelakaan pesawat dimakamkan di kota asal masing-masing.
"Permintaan dari keluarga korban untuk dimakamkan di asal kota," ujar dia.
Selain itu, Budi menyebut pertemuan dengan keluarga korban juga bertujuan untuk menciptakan rasa aman.
Selain perasaan aman, Budi juga memastikan bahwa keluarga korban akan mendapat perhatian yang baik.
"Harapannya, pertemuan itu (dapat) memberikan rasa aman dan kepastian (agar) keluarga korban mendapatkan suatu care yang baik," urainya.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.
Tim SAR gabungan hingga kini masih mencari pesawat yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu tersebut.(*)