Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sriwijaya Air Jatuh

Mulyadi P Tamsir Dalam Manifest Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Aktivis HMI Makassar Harap Keajaiban

Aktivis HMI Makassar sangat terpukul setelah mantan ketua umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh.

Editor: Muh Hasim Arfah
handover
Pernikahan mantan ketua umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, 20 November 2020, 51 hari lalu. 

Aktivis HMI Makassar sangat terpukul setelah mantan ketua umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir dalam manifest  pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021.

TRIBUN-TIMUR.COM- Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Makassar ikut berduka dengan meninggalnya mantan ketua umum PB HMI, Mulyadi P Tamsir.

Adalah mantan pengurus PB HMI dibawah kepemimpinan Mulyadi P Tamsir, Antariksa Putra W atau dr Echa merasakan kesedihan atas meninggal Mulyadi P Tamsir.

Antariksa Putra W pun mengungkapkan kesedihannya dengan emotico menangis.

“Ya Rabb...hanya kepadamu kami menyembah...dan hanya kepadamu Lah kami memohon pertolongan... Kun Fayakun....,”

Rekan Mulyadi P Tamsir, dr Echa memanggil sebutannya adalalh Mul.

Ia menganggap Mul adalah sahabat atau saudara seperjuangan baik selama di PB HMI.

“Mul selalu adem di setiap narasi lisannya, dimana anda sekarang, bagaimna keadaanmu, banyak orang menanyakan dan mendoakan keselamatanmu saudaraku yang Baik,” kata dr Echa dalam status facebooknya.

Ia menceritakan kegigihan dan kesolidan dalam satu barisan menghalau kerasnya badai politik, konflik interest dalam PB HMI.

“Antum hadir di forum yang panas dan ganas, antum berani adu argementasi, cerita dipo 16 A,” katanya.

Ia menceritakan Mulyadi P Tamsir selalu menggunakan celana kain dan baju batik selama memimpin PB HMI.  

Akhirnya, dr Echa terus melantunkan doa terus menurus untuk keselamatan Mulyadi P Tamsir dan keluarga.

“Semoga ada keajaiban. Allah punya kuasa atas segala yang ada di langit dan di Bumi,” kata dr Echa.

Mulyadi P Tamsir beserta istri, Makrufatul Yeti Srianingsih berada dalam manifest pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulaun Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.

Ketua OKK Partai Hanura, Mulyadi P Tamsir ini pun mendapatkan berbagai macam bela sungkawa.

“Salah satu yg meninggal jatuhnya pesawat mantan ketua PB HMI priode 2016 - 2018 yg juga ketua OKK DPP HANURA bersama istrinya,” tulis broadcast WhatsApp dari Ketua MPI KNPI Sulsel, Imran Eka Saputra, Sabtu 9 Januari 2021.

Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih baru menikah 20 November 2020 lalu.

Mereka menikah Meranti Ballroom Mercure Hotel, Jl Ahmad Yani, Kota Pontianak. 

Usia pernikahan Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih baru menginjak 50 hari.

Mantan Ketua Umum PB HMI Muhammad Arief Rosyid Hasan saat wefie dengan mempelai Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih.
Mantan Ketua Umum PB HMI Muhammad Arief Rosyid Hasan saat wefie dengan mempelai Mulyadi P Tamsir dan Makrufatul Yeti Srianingsih. (FACEBOOK.COM/MUHAMMAD ARIEF ROSYID HASAN)

Baca juga: TERKINI Kabar Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Anak Buah Panglima Marsekal Hadi Temukan Serpihan Pesawat

Baca juga: Jenderal asal Bugis Laksamana Muda TNI, Abdul Rasyid Kacong Pimpin 10 KRI Cari Bangkai Sriwijaya Air

Pesawat Hancur Berkeping-keping 

Anggota tim penyelam Kopaska TNI AL, Walikota Laut Edi Tirtayasa menyatakan bahwa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 ditemukan dengan kondisi hancur berkeping-keping di tempat penyelaman sekitar Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Saat menyelam, Edi melihat serpihan pesawat dengan ukuran kecil. “Di dalam laut ada serpihan pesawat. Pesawat hancur total, ”ujar Edi di tengah kegiatan penyelaman di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Pantauan Kompas.com , anggota tim Kopaska TNI AL beberapa kali memotong potongan bagian pesawat Sriwijaya Air.

Adapun bagian pesawat yang ditemukan antara lain berupa pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan bagian pesawat lainnya.

Potongan bagian pesawat sudah diangkut ke KRI Kurau. Sebelumnya, tim Kopaska TNI AL menemukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Penemuan bagian pesawat Sriwijaya Air diinformasikan oleh Komandan KRI Teluk Gilimanuk, Letkol Laut Fakhrul. “Ini ada temuan, akan dibawa ke KRI Kurau,” kata Fakhrul di KRI Teluk Gilimanuk,

Pantauan Kompas.com , bagian pesawat Sriwijaya Air sekitar pukul 09.00 WIB.

Adapun bagian pesawat yang ditemukan seperti pecahan ban pesawat, pelampung penumpang, bagian kelistrikan pesawat, bagian badan pesawat warna biru merah, moncong pesawat, dan lainnya.

Beberapa temuan bagian pesawat Sriwijaya Air telah dibawa ke Kapal KRI Kurau. Kompas.com berada di perahu sea-rider bersama anggota TNI AL. 

Hingga kini, perahu sea-rider masih beberapa kali menghampiri anggota Kopaska yang masih melakukan penyelaman. Operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (10/1/2021) pagi.

Operasi difokuskan dengan penyelaman untuk mencari barang-barang yang terkait dengan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Titik-titik penyelaman dari anggota TNI AL referensi dari KRI Rigel. KRI Rigel memiliki kemampuan untuk melakukan foto tiga dimensi di bawah laut.

Temuan-temuan hasil penyelaman tim penyelam TNI AL akan didata sebagai bagian dari proses pernyataan.

Setelah didata, temuan yang berhasil dikumpulkan akan dibawa langsung ke Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Adapun tim penyelaman menurunkan dari 17 personel Denjaka, 14 personel Taifib, 23 personel Kopaska dengan penglengkapan mulai dari Searider, perahu karet, peralatan selam, alat komunikasi bawah air, GPS bawah air dan kamera bawah air.

Perahu-perahu karet milik TNI AL turun pukul 07.05 WIB.

Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.

Baca juga: Ketua OKK Partai Hanura dan Mantum PB HMI Mulyadi P Ada di Manifest Pesawat Sriwijaya Air SJ 812

Baca juga: Kementerian Perhubungan Temukan Puing Pesawat Sriwijaya Air Diduga Jatuh di Kedalaman 16 Meter

Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dengan judul Tim Penyelam Kopaska TNI AL Sebut Sriwijaya Air SJ 182 Hancur Berkeping-keping

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved