Tribun Bulukumba
Kisah Relawan Covid Bulukumba Bujuk Ratusan Orang hingga Diancam Parang
Satgas Covid-19 Kabupaten Bulukumba, Muh Yusuf memiliki pengalaman yang tak pernah ia lupakan selama bertugas sebagai relawan covid-19.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR.COM, BULUKUMBA- Satgas Covid-19 Kabupaten Bulukumba, Muh Yusuf memiliki pengalaman yang tak pernah ia lupakan selama bertugas sebagai relawan covid-19.
Ia mengungkapkan bahwa selama bertugas sebagai relawan, berbagai masalah yang ia hadapi.
Seperti ada masyarakat yang lemah lembut jika dia minta untuk melakukan isolasi mandiri. Ada yang berkarakter keras hingga ada yang melawan petugas.
Hal yang tidak bisa dilupakannya adalah kala ia menjemput seorang warga asal Kecamatan Kindang karena positif covid.
Dan oleh orang tuanya sedang menolak disebut covid putrinya.
"Dia menolak dengan memakai parang panjang anaknya disebut berpenyakit covid. Ia menolak diisolasi," ungkap Yusuf, Minggu (10/1/2021).
Aksi penolakan saat menjemput pasien di Kecamatan Bulukumpa. Ia bersama beberapa petugas covid lainnya harus melewati kebun karet.
Tujuannya agar kedatangannya tidak membuat gaduh keluarga dan tetangga pasien covid.
Namun semangat Ucu, sapaan akrab Yusuf tidak surut. Dengan adanya masalah itu, ia lebih termotivasi menolong sesama dari pandemi covid.
Ia pun mengungkap bahwa salah satu yang perlu dilakukan agar selamat dari virus covid yakni menjaga imunitas tubuh.
" Tak perlu kita panik, stres, imun dijaga agar tidak mudah masuk penyakit," kata Ucu.
Sebelum menjemput pasien, ia selalu membekali diri dari air pucuk daun pepaya dan dicampur dengan madu asli. (*)