Pembunuhan 6 Laskar FPI ke Peradilan Pidana,Bukan Perintah Jenderal Idham Azis dan Irjen Fadil Imran
Hasil investigasi tewasnya 6 Laskar FPI Komnas HAM merekomendasikan kasus ini dibawa ke peradilan pidana. Penembakan bukan perintah Irjen Fadil Imran
Sementara empat anggota laskar pengawal Habib Rizieq Shihab yang masih hidup diminta berjalan jongkok dan tiarap oleh aparat kepolisian.
Para anggota laskar pengawal Habib Rizieq Shihab juga diminta masuk ke dalam sebuah mobil lewat pintu samping dan belakang.
Saksi juga mendengar perintah petugas polisi yang meminta warga menghapus rekaman dan memeriksa handphone warga.
Saksi menjelaskan bahwa saat itu polisi beralasan bahwa peristiwa itu terkait narkoba dan terorisme.
Selain itu sejumlah saksi juga melihat adanya pembersihan darah di KM 50.
Anggota polisi juga melakukan pengambilan CCTV di salah satu warung dan memerintahkan hapus dan memeriksa handphone masyrakat disana.
"Polisi akui ambil CCTV dan kami tanya mereka ambil legal atau ilegal. Jawaban mereka CCTV diambil legal maka kami tunggu proses di pengadilan," kata Choirul Anam.
Kronologis Kejadian
Menurut Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, mobil yang ditumpangi anggota laskar pengawal Habib Rizieq Shihab sempat menunggu mobil polisi saat insiden Karawang terjadi 7 Desember 2020 lalu.
Kesimpulan Komnas HAM terkait hasil investigasi tewasnya 6 Laskar FPI juga diperkuat rekaman CCTV, voice note, serta rekam jejak digital lini massa anggota FPI dan Polisi.
"Voice note dan transkip percakapan kami ambil dari FPI dan Polisi. Lalu kami periksa manual dan cocokan klarifikasi kepada saksi yang masih hidup," terang Komisioner Komnas HAM Choirul Anam.
Hasilnya Komnas HAM mendapatkan skema jalur perjalanan peristiwa dari Sentul sampai gerbang tol Karawang Timur sampai masuk pintu tol Karawang Barat.
Kendaraan FPI dan Polisi yang terlibat sempat berputar-putar di kawasan Karawang, Jawa Barat.
Dari Sentul, delapan kendaraan FPI berjalan beriringan dengan dibuntuti oleh sejumlah mobil anggota polisi.
Enam mobil rombongan FPI maju terlebih dahulu sementara dua mobil lainnya ditinggal. Tujuannya dua mobil itu untuk mengecoh mobil polisi yang membubuti rombongan Muhammad Rizieq Shibab.