Resmi Bebas Murni, Abu Bakar Ba'asyir Sekarang dalam Perjalanan ke Kampung Jokowi
Resmi Bebas Murni, Abu Bakar Ba'asyir Sekarang dalam Perjalanan ke Kampung Jokowi
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir sekarang telah bebas murni dari Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur, Jumat (8/1/2021) pagi.
"(Abu Bakar Ba'asyir) sudah bebas dalam perjalanan ke Solo," kata kuasa hukum Ba'asyir, Achmad Michdan saat dikonfirmasi, Jumat pagi.
Ba'asyir diketahui keluar dari Lapas Kelas IIA Gunung SIndur pada pukul 05.21 WIB pagi tadi.
Baca juga: Terungkap Kelakuan Abu Bakar Baasyir Selama 15 Tahun di Penjara, Huni Sel Khusus, Pengakuan Mujiarto
Ia tampak didampingi keluarga dan pengacara saat keluar dari depan pintu gerbang lapas.
Ba'asyir dinyatakan bebas murni karena telah menyelesaikan masa pidana selama 15 tahun.
"Yang bersangkutan akan dibebaskan pada 8 Januari 2021 sesuai dengan tanggal ekspirasi atau berakhirnya masa pidana," kata Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Rika Aprianti, Senin (4/1/2021).
Diketahui, Ba'asyir divonis 15 tahun hukuman penjara oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) pada 2011. Putusan itu tak berubah hingga tingkat kasasi.
Ba'asyir, yang merupakan pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jateng, itu terbukti secara sah dan meyakinkan menggerakkan orang lain dalam penggunaan dana untuk melakukan tindak pidana terorisme.
Kasus Abu Bakar Ba'asyir dan Sosoknya
Dilansir dari wikipedia, Abu Bakar Ba'asyir bin Abu Bakar Abud, biasa juga dipanggil Ustadz Abu dan Abdus Somad lahir di Jombang, Jawa Timur, 17 Agustus 1938 (umur 82 tahun).
Abu Bakar Ba'asyir merupakan seorang tokoh Islam di Indonesia keturunan Arab.
Ba'asyir juga merupakan pemimpin Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) serta salah seorang pendiri Pondok Pesantren Islam Al Mu'min.
Berbagai badan intelijen menuduh Ba'asyir sebagai kepala spiritual Jemaah Islamiyah (JI), sebuah grup separatis militan Islam yang mempunyai kaitan dengan al-Qaeda. Walaupun Ba'asyir membantah menjalin hubungan dengan JI atau terorisme.
Ba'asyir pernah menjalani pendidikan sebagai santri Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur (1959) dan alumni Fakultas Dakwah Universitas Al-Irsyad, Solo, Jawa Tengah (1963).
Perjalanan kariernya dimulai dengan menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Solo.