Muswil PPP Sulsel
Muswil PPP Sulsel, Askar HL-Andi Ugi Dukung Imam Fauzan Amir Uskara, Hasmin Badoa Ingin M Aras Oppo
Kini PPP menatap pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel melalui musyawarah wilayah (Muswil).
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Abdul Azis Alimuddin
Muswil PPP Sulsel, Askar HL-Andi Ugi Dukung Imam Fauzan Amir Uskara,
Hasmin Badoa-Arifin Ingin Muh Aras Oppo
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Pascapemilihan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui Muktamar IX PPP di Hotel Grand Claro, Jl AP Pettarani, Makassar.
Kini PPP menatap pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP Sulsel melalui musyawarah wilayah (Muswil).
Sejumlah nama kader partai Kakbah di Sulsel pun sudah ramai dibicarakan maju menantang Muhammad Aras selaku Ketua PPP Sulsel.
Di antaranya, Ketua Fraksi PPP Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (DPRD Sulsel) Imam Fauzan Amir Uskara, dan Ketua DPW PPP Papua Barat Saharuddin.
“Setelah Muktamar turun ke Muswil lalu musawarah cabang atau muscab. Musyawarah wilayah paling lambat Juni 2021 semua sudah selesai,” kata Ketua Fraksi PPP DPR RI Amir Uskara belum lama ini.
“Sulsel paling lambat Maret,” Wakil Ketua Umum PPP demisioner Amir Uskara belum lama ini kepada Tribun menambahkan.
Terkait dua nama bakal calon penantang anggota DPR RI Muh Aras pada Muswil PPP Sulsel, sejumlah pimpinan cabang di wilayah Utara Sulsel angkat bicara.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Maros Hasmin Badoa menegaskan di bawah kepemimpinan Muh Aras PPP sudah sangat baik.
“Insya Allah di Muswil nanti DPC PPP Maros mendukung beliau (Aras) memimpin kembali DPW PPP Sulsel,” tegas Hasmin kepada Tribun Timur, Kamis (7/1/2021).
Hasmin menilai, Muh Aras mampu menjalin konsolidasi ke para pimpinan cabang dengan baik.
Menurutnya, Muh Aras sangat merespon jika ada hal-hal sekaitan dengan kebesaran partai.
“Apalagi setelah beliau duduk di Senayan, bantuan-bantuan pemerintah melalui beliau ke DPC-DPC sudah kami rasakan,” tegasnya menambahkan.
Ketua DPC PPP Pangkep Arifin juga berharap Muh Aras bisa memimpin lagi PPP Sulsel.
Ia mengklaim, tingkat kepercayaan DPC se-Sulsel masih tinggi.
Aras dinilai sangat dekat pengurus DPC.
Begitupun pembinaan kepada DPC masih sangat dibutuhkan.
“Kinerja Pak Muh Aras luar biasa sebagai anggota DPR RI maupun sebagai ketua DPW, termasuk pembinaannya kepada DPC, mereka terus menyampaikan agar target Pemilu 2024 suara PPP harus lebih baik dari sekarang,” ujarnya.
Ketua DPW PPP Papua Barat Saharuddin mengaku masih menunggu petunjuk. “Kita lihat saja nanti,” katanya.
Sementara Muh Aras dikonfirmasi masih pikir-pikir soal keinginannya mencalonkan diri. Pria asal Soppeng ini mengaku menyerahkan keputusan kepada DPC.
Jika DPC masih memberikan dukungan, ia akan maju kembali.
“Tergantung aspirasi DPC,” ujarnya.
Aras memimpin PPP Sulsel sejak 1 September 2016.
Ketika itu ia dilantik oleh Ketua Umum Muhammad Romahurmuziy.
Di tangan Aras, jumlah kursi PPP Sulsel turun dibandingkan kepemimpinan sebelumnya, Amir Uskara.
Pada Pemilu 2019, kursi DPR RI Dapil Sulsel turun dari tiga kursi menjadi dua kursi.
PPP gagal mempertahankan satu kursi di daerah pemilihan Sulsel III.
Sementara kursi DPRD Sulsel PPP juga turun dari tujuh kursi menjadi enam kursi.
PPP juga gagal mempertahankan satu kursi di Dapil Sulsel VI, meliputi Maros, Pangkep, Barru.
Dapil ini menjadi basis suara Muh Aras di Pileg lalu.
Sejumlah kursi kabupaten juga turun di wilayah basis Muh Aras.
Seperti kursi PPP di Wajo turun dari tujuh menjadi tiga kursi. PPP Wajo harus kehilangan kursi wakil ketua I.
Bahkan gagal menggenapkan satu fraksi utuh.
Kursi PPP di Barru yang merupakan kampung halaman istri Aras juga turun.
Bahkan putra Muh Aras yang maju meccaleg di Barru gagal.
Kursi PPP Pangkep juga turun, Maros stagnan dua kursi, Soppeng, kampung halaman Aras tiga menjadi satu kursi.
Namun, di Gowa 6 menjadi 8 kursi, Bulukumba 4 menjadi 6 kursi, Luwu 4 menjadi 6 kursi, dan Bantaeng 2 menjadi 5 kursi.
Askar HL-Andi Ugi Inginkan Imam Fauzan
Sejumlah ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP kabupaten/kota di wilayah Selatan Sulsel secara terbuka mendorong figur milenial untuk memimpin PPP Sulsel, menggantikan Muh Aras sebagai ketua.
Ketua DPC PPP Bulukumba Askar HL mengusulkan nama Imam Fauzan Amir Uskara sebagai perwakilan generasi milenial di PPP.
Menurutnya, Imam sudah memenuhi syarat maju sebagai calon ketua.
“Figur potensial adalah Pak Fauzan, potensi beliau sebagai generasi milenial dan ini kemudian jadi aset besar bagi PPP di Sulsel,” kata Askar.
“Kami mau PPP bisa diterima semua kalangan. Karena itu PPP juga butuh sosok milenial menjadi pemimpin. Ini supaya tidak ada kesan bahwa PPP hanya partai didominasi orangtua,” jelasnya.
Askar menyatakan figur Imam Fauzan sudah banyak berkontribusi untuk PPP.
Selain mampu duduk sebagai anggota DPRD Sulsel, ia sudah teruji dan saat ini menjadi Ketua Fraksi PPP DPRD Sulsel.
Ketua DPC PPP Bantaeng Andi Sugiarti Mangun Karim menyatakan selaku kader maupun pribadi dia menginginkan pemimpin baru di PPP Sulsel.
Apalagi, kepemimpinan M Aras sebagai ketua sudah harus berganti dengan figur muda.
Menurutnya, Aras tempatnya sudah tidak di Sulsel lagi.
Dia sudah harus di pusat dengan kapasitasnya sebagai anggota Komisi V DPR RI sekaligus anggota formatur DPP PPP.
Andi Ugi sapaannya menilai PPP wilayah butuh penyegaran, tenaga baru, tenaga muda yang punya visi dan membawa PPP ke depan.
“Menjadi lebih milenial, lebih maju, lebih bisa mengikuti kondisi zaman lah, seperti itu. Dengan tidak meninggalkan citra kita sebagai partai Islam,” katanya.
Andi Ugi mengakui kader partai pasti telah mampu melihat dengan jelas siapa sosok milenial yang dianggap mumpuni sebagai suksesor Aras di PPP Sulsel.
“Kita tentu sudah bisa melihat potensi dimiliki oleh partai, sudah begitu banyak karya, ruang ditempati kader kita dan dia berhasil di tempat itu,” katanya.
“Taruhlah misalnya Imam Fauzan. Fauzan kader muda, dia lahir dan besar di keluarga yang memang bekerja secara maksimal untuk kepentingan partai,” ujar Andi Ugi menamahkan.(*)
Baca juga: Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras Puas, Partai ‘Kakbah’ Menang 6 Pilkada di Sulsel
Baca juga: Profil Arwani Thomafi, Sekjen DPP PPP Pengganti Arsul Sani, Duet Gemilang Suharso Monoarfa
PPP di Tangan Muh Aras
DPR RI
*3 menjadi 2 kursi (turun)
DPRD Sulsel
*7 menjadi 6 kursi (turun)
DPRD Kabupaten/kota
Turun
*Wajo: 7 menjadi 3 kursi
*Pangkep: 5 menjadi 2 kursi
*Takalar: 3 menjadi 2 kursi
*Barru: 3 menjadi 1 kursi
*Luwu Utara: 2 menjadi 1 kursi
*Soppeng : 3 menjadi 1 suara
*Selayar: 1 menjadi 0 kursi
*Luwu Timur: 1 mejadi 0 kursi
*Sinjai : 4 menjadi 3 kursi
Naik
*Gowa: 6 menjadi 8 kursi
*Bulukumba: 4 menjadi 6 kursi
*Luwu: 4 menjadi 6 kursi
*Bantaeng: 2 menjadi 5 kursi
*Jeneponto: 2 menjadi 4 kursi
*Parepare: 1 menjadi 2 kursi
*Palopo: 1 menjadi 2 kursi
*Enrekang 0 menjadi 1 kursi
*Sidrap: 2 mejadi 4 kursi
Tetap
*Maros: 2 kursi
*Soppeng: 1 kursi
*Bone 2 kursi
*Makassar: 5 kursi
*Pinrang: 4 kursi
*Tana Toraja: 0 menjadi 0 kursi
*Toraja Utara: 0 menjadi 0 kursi.(*)