Harga Kedelai Melonjak, Omset Pengusaha Tahu Jeneponto Menurun

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Harga kedelai di Kabupaten Jeneponto mengalami kenaikan.

Akibatnya omset sejumlah pengusaha tahu pun menurun.

Salah satu pemilik usaha industri tahu, Nusuddin di Labbu Aya, Kelurahan Balang Toa, Kecamatan Binamu, Jeneponto merasa sangat sulit mendapatkan bahan terutama kedelai.

Nusuddin mengatakan harga kedelai saat ini mengalami kenaikan sehingga prosuksi tahu tidak seperti biasanya (berkurang).

"Harga kedelai sekarang mencapai Rp. 9.500/Kilo, sebelum ada kenaikan harganya hanya Rp. 6.500/perkilonya," ujarnya," Kamis (7/1/2021).

Adanya kenaikan harga sehingga pengusaha tahu membatasi pesanan pelanggannya yang sering memesan tahu.

Meskipun begitu, Nusuddin tetap produksi   tahu untuk memenuhi kebutuhan pasar.

"Produksi tetap tapi melonjak tinggi makanya dikurangi pesanan orang hingga omset menurun diakibatkan harga kedelai naik," ungkap Nusuddin.

Ia pun berharap kepada pemerintah agar harga kedelai turun seperti biasa agar omset dan permintaan bisa kembali normal.

Sementara, PPK dan staf seksi ketahanan pangan Kecamatan Binamu, Rahmat mengatakan dalam beberapa tahun terakhir mengalami kelangkaan kedelai sehingga harga juga melonjak.

"Kedelai memang langka, apalagi di Kabupaten Jeneponto ini belum pernah masuk bantuan bibit kedelai beberapa tahun ini, terakhir bantuan bibit kedelai masuk pada tahun 2016 dan mengenai soal harga kedelai tersebut saya tidak tahu," tuturnya.

Laporan Wartawan Tribun Jeneponto, Rakib