Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kabar Buruk buat Nadiem Makarim Mendikbud Era Jokowi dan Anies, Nasib Miris Murid SD Erlindawati

Kabar buruk buat Nadiem Makarim Mendikbud era Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nasib murid SD Erlindawati memiriskan.

Editor: Edi Sumardi
KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES
Ilustrasi murid SD. Kabar buruk buat Nadiem Makarim Mendikbud era Jokowi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, nasib murid SD Erlindawati memiriskan. 

Ia pun menanyakan ke sekolah apakah bisa anaknya tetap sekolah pada Senin lalu.

Namun pihak sekolah mengatakan hal lain.

"Saya dikasih tau, anak saya tidak bisa belajar dulu di hari Senin lalu. Di grup juga sudah tidak bisa mendapat akses belajar. Tapi di absensi kelas masih ada nama anak saya. Ternyata, wali kelasnya tidak mau mengeluarkan anak saya dari absensi karena kasihan," tambahnya.

Dalam komunikasi terakhir dengan kepala sekolah, Indah diminta melakukan pelunasan hingga 19 Januari.

"Wajib dilunasi. Tidak ada opsi mencicil yang diberikan, yang saya sayangkan itu," tambahnya lagi.

Ia sempat mengetahui, pada awal pandemi komite sekolah juga berjuang ke Yayasan untuk meminta keringanan SPP.

Hal ini, atas desakan banyak wali murid yang terguncang ekonominya.

"Sempat tahu hal itu. Namun semua upaya tidak digubris. Malah tahun ini dinaikkan SPP-nya. Kepsek juga bilang, ada yang nasibnya seperti anak saya juga saat ini. Kesulitan membayar juga. Tapi saya tidak tahu apakah dikeluarkan atau tidak," tuturnya.

Lapor KPAI

Akhirnya, karena belum mendapat titik temu ia menghubungi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada Senin (4/1/2021) melalui WhatsApp. Upaya ini diambil Indah, untuk mencari solusi. 

"Karena, ini menyangkut psikologis anak saya. Anak saya sudah tidak mau sekolah karena dia sudah tau masalah ini. Saya pun direkomendasikan ke Dinas Pendidikan. Tapi saya ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dulu," kata dia.

Indah mengatakan saat ini ia tetap memperjuangkan hak anaknya yang putus sekolah.

"Gimanapun, psikologis anak saya terganggu. Dia juga tidak bisa belajar dan ini cukup menjadi beban," kata dia.

Saat di KPAI pada Selasa siang (5/1/2021) ia memberikan semua bukti dan hasil koordinasi dengan sekolah ke KPAI.

Ia juga ditanya pihak KPAI akan opsi mediasi antara Indah dan Yayasan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved