Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Mengenal Kerajaan Dinasti Warmadewa di Bali, 10 Raja Pernah Memerintah

Kerajaan Bali merupakan istilah untuk serangkaian kerajaan Hindu-Budha yang pernah memerintah di Bali, di Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia.

Editor: Hasriyani Latif
hasriyani latif/tribun-timur.com
Wisatawan menikmati keindahan Kelingking Beach yang berlokasi di Nusa Penida, Bali. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Kerajaan Bali merupakan istilah untuk serangkaian kerajaan Hindu-Budha yang pernah memerintah di Bali, di Kepulauan Sunda Kecil, Indonesia.

Adapun kerajaan-kerajaan tersebut terbagi dalam beberapa masa sesuai dinasti yang memerintah saat itu.

Dengan sejarah kerajaan asli Bali yang terbentang dari awal abad ke-10 hingga awal abad ke-20, kerajaan Bali menunjukkan budaya istana Bali yang canggih di mana unsur-unsur roh dan penghormatan leluhur dikombinasikan dengan pengaruh Hindu, yang diadopsi dari India melalui perantara Jawa kuno, berkembang, memperkaya, dan membentuk budaya Bali.

Keberadaan kerajaan Hindu-Buddha di Bali dapat ditelusuri melalui sumber-sumber prasasti, kitab Carita Parahyangan dan berita China.

Dalam kitab sejarah dinasti Tang, disebutkan bahwa terdapat sebuah kerajaan P’o-li (Bali) yang terletak di sebelah timur Pulau Jawa.

Bidang politik dan pemerintahan

Dalam buku Sejarah Indonesia masa Hindu-Buddha (2013) karya Suwardono, informasi tentang raja-raja awal kerajaan Bali dapat ditemukan di Prasasti Sanur (913 Masehi).

Prasasti Sanur dibuat oleh raja pendiri dinasti Warmadewa bernama Sri Kesari Warmadewa.

Dinasti Warmadewa tercatat memiliki 10 orang raja yang memerintah pada abad ke-8 hingga ke-10 Masehi.

Berikut raja-raja dinasti Warmadewa di Bali:

1. Sri Kesari Wardana

2. Sri Ugrasena

3. Sri Aji Tabanendra Warmadewa

4. Indra Jayasingha Warmadewa

5. Jayashadu Warmadewa

6. Sri Wijaya Mahadewi

7. Dharma Udayana

8. Warmadewa Marakata

9. Anak Wungsu

10. Sri Walaprabhu

Struktur pemerintahan kerajaan Bali masa dinasti Warmadewa memiliki kesamaan dengan struktur pemerintahan kerajaan Jawa.

Raja merupakan pimpinan tertinggi kerajaan Bali. Dalam menjalankan pemerintahannya, raja dibantu oleh badan penasehat pusat yang disebut dengan Panglapuan.

Bidang agama dan kepercayaan

Kerajaan Bali menganut agama Hindu, Buddha, dan Animisme. Pada perkembangannya, masyarakat Bali melakukan akulturasi kepercayaan Hindu-Buddha dan Animisme.

Akulturasi antara Hindu-Buddha dan Animisme di kerajaan Bali dapat terlihat melalui bangunan-bangunan pura kuno yang mirip seperti punden berundak.

Selain itu, kepercayaan tentang dewa-dewa gunung, hutan dan laut yang berasal dari zaman sebelum Hindu juga masih dianut oleh masyarakat kerajaan Bali pada masa tersebut.

Bidang sosial

Masyarakat kerajaan Bali menganut sistem sosial kasta sesuai dengan agama Hindu. Sistem kasta dalam kerajaan Bali disebut dengan Caturwarna.

Masyarakat kerajaan Bali dibedakan menjadi 4 golongan yaitu, brahmana (pemuka agama), ksatria (tentara), waisya (pedagang dan petani), dan sudra (fakir, miskin, gelandangan).

Bidang ekonomi

Kegiatan ekonomi utama masyarakat kerajaan Bali bertumpu pada sektor pertanian.

Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 2 (2008) karya Marwati Djoenoed dan Nugroho Notosusanto, kesuburan tanah dari Pulau Bali sangat berpengaruh terhadap majunya sektor pertanian masyarakat kerajaan Bali.

Selain bertumpu pada sektor pertanian, masyarakat Bali juga bertumpu pada sektor industri kerajinan.

Masyarakat kerajaan Bali memiliki kepandaian membuat kerajinan dan perhiasan dari bahan emas dan perak, membuatperalatan rumah tangga, alat pertanian serta senjata.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/30/172632869/kerajaan-dinasti-warmadewa-di-bali,".

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved