Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Four Points by Sheraton

Manajemen Four Points Makassar Latihan Fire Drill dan Full Evakuasi

Manajemen Hotel Four Points by Sheraton Makassar melakukan latihan fire drill (latihan anti kebakaran ) dan juga full evakuasi. 

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
ISTIMEWA
Manajemen Hotel Four Points by Sheraton Makassar melakukan latihan fire drill (latihan anti kebakaran ) dan juga full evakuasi 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebagai bagian jaminan keselamatan, Manajemen Hotel Four Points by Sheraton Makassar melakukan latihan fire drill (latihan anti kebakaran ) dan juga full evakuasi. 

Hal ini sejalan dengan instruksikan Marriott International.

Di mana, hotel di bawah naungannya harus melaksanakan latihan ini secara quartely.

General Manager (GM) Four Points by Sheraton Makassar I Gede Sujana mengatakan, komponen utama dalam latihan ialah para associate atau staff dalam organisasinya di akomodasi dalam sebua team.

"Kami sebut dengan Emergency Response Team atau disingkat dengan ERT," katanya pada Tribun Timur, Kamis (31/12/2020).

Ia menjelaskan, tugas utama ERT adalah menjamin sistem management tanggap darurat di dalam hotel.

Tim ERT harus memiliki kemampuan dalam hal keselamatan terutama fire life safety.

Harus memiliki kemampuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

"Memiliki kecakapan dalam bidang keamanan dan ketertiban umum," ujarnya.

Ia juga membeberkan, pada Rabu (30/12/2020) tim ERT melaksanakan latihan fire drill dan full evakuasi untuk pertama kali selama pandemi berlangsung.

Latihan itu tetap menekankan protokol kesehatan 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). 

Skenario yang lakukan adalah adanya tamu yang mengalami sesak nafas.

Kemudian, tamu tesebut melaporkan ke emergency number.

"Misalnya tamu menginformasikan bahwa dirinya sesak nafas dikarenakan ada api dan asap di dalam kamar tamu tersebut," bebernya.

Team operator menginformasikan ke tim ERT 1.  Mereka melakukan penanganan pertama terhadap kejadian tersebut. 

Dalam skenarionya, tim ERT 1 berhasil mengevakuasi korban akan tetapi api terlanjur besar. 

Karena itu, ERT1 melaporkan ke tim ERT 2 untuk menanganinya. 

Akan tetapi api tidak terkendalikan dan selanjutnya ERT2 melaporkan ke GM atau chairman meminta ijin dilakukan full evakuasi. 

Tim yang bertugas di FCC (fire command center) mendapat intruksi tersebut dan segera dilakukan general alarm.

"Alarm untuk memberikan isyarat agar semua tamu dan staff meninggalkan gedung untuk menuju ke assembly point yang telah ditentukan," katanya.

Ia menambahkan, dari skenario tersebut tentunya akan diobservasi oleh tim
observer masing-masing lantai.

"Tentunya mereka akan mereview segala bentuk tanggap darurat yang telah dilakukan untuk ke depannya di improve lebih baik dan seterusnya," tuturnya. (*)

Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved