Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Hukum Merayakan Tahun Baru Menurut Ust Abdul Somad dan Ust Khalid Basalamah, 'Jaga Anak Gadis'

Hiburan artis, panggung musik, konser, sampai acara bakar jagung, menyalakan kembang api, dan meniup terompet dilakoni sebagian besar warga.

Editor: Ina Maharani
sanovra/tribuntimur.com
Ustad Dr Khalid Zeed Abdullah Basalamah Lc MA atau lebih dikenal Khalid Basalamah 

Ini Hukumnya Muslim Rayakan Tahun Baru menurut UAS dan Khalid Basalamah

TRIBUN-TIMUR.COM - Merayakan pergantian tahun atau tahun baru lazim dilakukan.

Anda salah satunya?

Seperti kebiasaan, tahun baru di seluruh dunia, termasuk di Indonesia merayakan tahun baru dengan aneka acara.

Hiburan artis, panggung musik, konser, sampai acara bakar jagung, menyalakan kembang api, dan meniup terompet dilakoni sebagian besar warga.

Ada pula yang menyambut tahun baru Masehi dengan mengelar pengajian, atau tablig akbar.

Namun bagaimana pendapat para ulama tentang merayakan tahun baru?

Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Khalid Basalamah mengatakan tak setuju perayaan tahun baru, karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

Ustad Abdul Somad (UAS)
Ustad Abdul Somad (UAS) (youtube)

Namun UAS membolehkan umat muslim yang merayakannya dengan cara syariah, seperti menggelar acara pengajian, atau ceramah.

Berikut ini tanggapan UAS dan Khalid Basalamah tentang merayakan tahun baru:

"Malam 31 malam 1 januari kalau masjid buat zikir, datang, kalau tidak ada, habis isya, tidur," tegas UAS tentang boleh tidaknya merayakan tahun baru.

Menurut UAS, godaan merayakan malam tahun baru pada kenyataannya sulit ditepis oleh anak muda.

"Malam tahun baru kalau tidak ke mesjid atau hadiri ceramah, habis Isya tidur. Karena kalau tidak kau lakukan, nanti orang nelpon, kau di mana bro, masa di rumah, banc* aja keluar," kata UAS.

Disarankan oleh Ustaz Abdul Somad dalam merayakan tahun baru, anak muda berada di rumah, dan menonton acara seperti pengajian atau tablig akbar.

Pada malam tahun baru tahun lalu, UAS diketahui mengisi acara tablig akbar mulai dari jam 09.00 WIB malam, hingga pukul 12 tengah malam.

"Supaya orang Indonesia dari timur samapi ke barat bisa menikmati, jangan keluar rumah. Apalagi anak gadis, bapak-bapak dan ibu-ibu jaga anak-anak gadis kita," kata UAS.

Ust Khalid Basalamah

Apa kata Ustaz Khalid Basalamah tentang merayakan tahun baru?

Ustad Dr Khalid Zeed Abdullah Basalamah Lc MA atau lebih dikenal Khalid Basalamah membawakan tausiyah atau ceramah di depan ribuan Jemaah yang berlangsung di masjid Pelindo IV Makassar, Sabtu (18/4) sore. Dalam paparannya, ustad kondang asal Makassar ini mengulas tentang Islam dan Peradabannya. Dimana menurut Khalid Basalamah, beberapa masa-masa kejayaan Islam telah terlupakan oleh sejarah.Kajian spesial ramadan itu, juga diikuti Direktur Pelindo IV Makassar Farid Padang dan jajarannya.TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Ustad Dr Khalid Zeed Abdullah Basalamah Lc MA atau lebih dikenal Khalid Basalamah membawakan tausiyah atau ceramah di depan ribuan Jemaah yang berlangsung di masjid Pelindo IV Makassar, Sabtu (18/4) sore. Dalam paparannya, ustad kondang asal Makassar ini mengulas tentang Islam dan Peradabannya. Dimana menurut Khalid Basalamah, beberapa masa-masa kejayaan Islam telah terlupakan oleh sejarah.Kajian spesial ramadan itu, juga diikuti Direktur Pelindo IV Makassar Farid Padang dan jajarannya.TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR (sanovra/tribuntimur.com)

Khalid basalamah menyontohkan perbuatan Nabi Muhammad SAW saat tahun baru 1 Muharram. 

Ternyata Nabi tak pernah merayakan tahun baru 1 Muharram, apalagi tahun baru Masehi.

"Apakah Nabi pernah merayakan tahun baru 1 Muharram? Tidak pernah ada Nabi merayakan tahun baru 1 Muharram apalagi tahun baru Masehi," kata Ustaz Khalid Basalamah dalam salah satu ceramahnya. 

"Saya tidak mengerti, malam tahun Masehi mereka mengadakan acara ceramah lah, tablig akbar lah, nanti jadi rutin setiap tahun," ujarnya lagi.

Ustaz Khalid Basalamah bahkan menyarankan MUI untuk turun tangan mengeluarkan fatwa untuk mengharamkan acara malam tahun baru.

"MUI keluarkan fatwa tidak boleh, kalau dibiarkan tiap tahun akan jadi masalah. Akhirnya orang beranggapan orang non muslim rayakan dengan mabuk-mabukan, orang Islam rayakan dengan ceramah," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved