SOSOK Haura Aulia, Gadis Belia Asal Aceh yang Tewas Dilindas Truk yang Dikemudikan Ayahnya
SOSOK Haura Aulia, Gadis Belia Asal Aceh yang Tewas Dilindas Truk yang Dikemudikan Ayahnya
TRIBUN-TIMUR.COM - Haura Aulia (11), gadis yang meninggal dunia tergilas truk ayahnya, Husaini (42) di Aceh Selatan merupakan sosok yang ceria.
Dalam berita sebelumnya tertulis Aura.
Ia sebelum menetap di Meukek, Aceh Selatan, pernah tinggal di Dusun Alue Gani, Desa Gunong Pungkie, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya.
Haura ternyata lahir di Meukek, 10 Maret 2009 yang merupakan kampung ayahnya, Husaini yang kini sedang diproses hukum terhadap kasus tersebut.
Haura merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Husaini - Yusmiati (34).
Sejak kecil ia tinggal di Alue Gani bersama kedua orang tuanya dan menempuh pendidikan di SD Alue Gani, Nagan Raya.
"Haura anaknya ceria," ujar Kepala SD Alue Gani, Darni ditanyai Serambinews.com, Senin (21/12/2020) sore.
Menurut Darni, Hauza sekolah di SD Alue Gani hingga naik kelas VI. Namun beberapa bulan ini ia sudah pindah sekolah ke Mekek, Aceh Selatan.
"Teman-teman sekolah Haura di SD Alue Gani sangat terkejut mendengar kabar bahwa Haura meninggal tergilis truk," katanya.
Haura selama di SD Alue Gani dikenal pandai dan ceria sehingga keluarga besar SD Alue Gani menyampaikan duka terhadap peristiwa ini.
"Kami menyampaikan duka mendalam," ujar Kepala SD Alue Gani.
Informasi lain diperoleh Serambinews.com, Senin dari Keuchik Gunung Pungkie, Ishak Ismail dan Tuha Peut Gunong Pungkie, Mukhtar yang ditanyai terpisah.
Mereka mengakui bahwa Husaini sebelumnya tinggal di Dusun Alue Gani, Desa Gunung Pungkie.
"Husaini itu asli Alue Gani. Keluarga besarnya di Alue Gani," katanya.
Menurutnya, istri dari Husaini yang biasa dipanggil Mak Haura asli dari Meukek, Aceh Selatan dan sejak menikah mereka tinggal di Alue Gani.
"Mereka juga sudah punyai rumah di Desa Alue Gani," katanya.
Namun selama 3 bulan terakhir ini, keluarga mereka pindah ke Meukek Aceh Selatan.
Terhadap penyebab pindah pihaknya tidak mengetahuinya.
"Husaini itu sopir. Ia sering membawa buah sawit," katanya.
Haura yang meninggal dunia yang diduga tergilas truk ayahnya tersebut, selama ini anak tersebut terkenal ceria di kampung.
"Anaknya ceria," kata Keuchik Gunung Pungkie.
Kronologis kejadian
Seperti diberitakan sebelumnya, Lamuddin (37), warga Meukek yang lokasi warungnya berada disekitar lokasi kejadian menceritakan kronologi kejadian ini.
Intinya sama seperti yang diceritakan Akun Instagram @ndorobeii dalam caption video rekaman CCTV yang diunggahnya di Instagram tersebut.
"Menurut cerita warga yang melihatnya korban sempat bergantung di spion truk agar bapaknya berhenti.
Namun Bapaknya tidak mau berhenti dan langsung menjalankan mobil, sehingga anaknya Haura terjatuh dan tergilas ban belakang truk," ungkap Lamuddin yang istrinya saudara dari Ibu korban, saat ditanyai Serambinews.com, Senin (21/12/2020).
Menurut Lamuddin, Haura merupakan anak pertama dari Husaini.
Malam itu Haura bersama ibunya ingin menghentikan truk bermuatan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang dikemudi bapaknya karena diduga membawa wanita lain.
"Saat dihentikan bapaknya nggak mau berhenti, dia pun bergantung di spion hingga akhirnya terjatuh," ungkap Lamuddin.
Usai terjatuh, lanjut Lamuddin, keluarga korban pun langsung menghampiri dan memeluk korban. Sang ibu memunguti kepala anaknya dan dibungkus dengan kerudungnya.
"Korban dikebumikan di kawasan Pasie Meukek," pungkas Lamuddin, seorang pemilik warung di sekitar lokasi kejadian dimaksud.
Sebelumnya, Husaini (42), ayah dari Haura, (11) yang meninggal tergilas truk bermuatan TBS Kelapa Sawit yang dikemudinya itu mengaku tidak menabrak anaknya.
Namun dia membenarkan jika sedang terjadi masalah keluarga.
"Masalahnya ya itu, pokoknya masalah rumah tangga. Kalau diceritakan gak enak.
Kalau nyenggol bukan saya senggol, tapi memang anak saya sudah nahasnya," kata Husaini singkat saat diwawancarai wartawan, Minggu (20/12/2020).
Seperti diberitakan, Haura, anak usia 11 tahun, warga Gampong Keude Meukek, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, Jumat (18/12/2020) sekira pukul 22.30 WIB, menghembuskan nafas terakhir setelah tergilas truk bermuatan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
Ironisnya, truk bermuatan penuh TBS kelapa sawit tersebut justru dikemudikan oleh ayahnya sendiri bernama Husaini.
Akun Instagram @ndorobeii mengunggahan sebuah rekaman CCTV menanpilkan insiden anak perempuan tewas tergilas truk yang dikendarai bapaknya sendiri di Gampong Keude Meukek, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, pada Sabtu (19/12/2020) dini hari.
Akun Instagram @ndorobeii dalam keterangan videonya menceritakan, korban bersama ibunya saat itu ingin berhentiin bapaknya yang bawa wanita lain diduga selingkuhan bapaknya didalam truk.
"Ibu dengan si anak ini sudah curiga kalau bapaknya selingkuh dan coba untuk mergokin bapaknya dengan memberhentikan truk yg dikendarai bapaknya," tulis akun @ndorobeii sebagai caption videonya.
Dalam caption tersebut, akun @ndorobeii menjelaskan bahwa Si anak sempat bergelantungan di spion truk agar bpaknya berhenti namun bukannya berhenti bapak tersebut malah tancap gas sehingga anaknya terjatuh dan teg*l*s roda truk.
"Yang lebih membuat hati ini menangis, sang ibu memunguti c*c*ran i*i kepala anaknya dan dibungkus dengan kerudungnya," tulis akun @ndorobeii dilaman Instagramnya sebagai caption rekaman CCTV yang diunggahnya itu. (*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Haura Pernah Sekolah di Nagan Raya, Anak Usia 11 Tahun yang Meninggal Tergilas Truk Disopiri Ayahnya,