Arah Baru Peta Politik Sulsel
CITIZEN ANALISIS: Kerja Besar Setelah Muktamar IX PPP di Makassar
Ada waktu kurang lebih 4 tahun sungguh-sungguh bekerja untuk memenangkan Partai.Jangan sampai terlewatkan dengan hal yang tidak produktif
Dalam hal ini, maka faktor leadership tidak cukup efektif bila tidak didukung oleh program yang objektif dan aktual memenuhi aspirasi/kebutuhan masyarakat. Pertanyaannya kemudian, apa yang menjadi soalan umat di bawah.
Kemiskinan, pengangguran, dan dalam hal keyakinan berupa berkembangnya kelompok islamis, kaum tafkiri, dan ahli bidah.
Masalah-masalah ini lebih penting digeluti dan diadvokasi oleh para kader PPP dibandingkan masalah yang sifatnya umum, menyangkut tata kelola negara.
Dalam hal ini, memilih fokus kerja elektoral lebih utama, dibandingkan berkutat pada wacana yang tidak berdampak langsung ke masyarakat.
Bila program advokasi masyarakat ditujukan secara umum, maka edukasi politik yang mencerahkan ditujukan kepada para kaum milenial. PPP harus mulai secara serius menggarapnya.
Artinya dua kelompok itu harus bersamaan digarap. Potensi politik milenial sangat besar, namun, harus digarap secara maksimal.
Melalui program dan pelibatan kader muda, serta program atau strategi kampanya yang berbasis internet dan media sosial dapat diprogramkan.
Dua langkah ini menjadi strategi nyata bagi PPP di masa mendatang, terhadap penignkatan elektoral dan perolehan suara pada pemilu 2024.
Ada waktu kurang lebih 4 tahun sungguh-sungguh bekerja untuk memenangkan Partai. Jangan sampai terlewatkan dengan hal yang tidak produktif, mengurus konflik atau perbedaan kepentingan golongan.
Sebaliknya, mengawal suara dan aspirasi umat Islam haruslah menjadi orientasi dan tujuan bersama seluruh kader dan elite PPP.
Dengan melihat tantangan tersebut, dan potensi yang dimiliki, sudah seharusnya PPP berbenah untuk menyongsong masa depan.
Di pundak kepemimpinan PPP yang baru ini, terletak tantangan dan tanggung jawab yang besar, namun tidak lah berarti apa-apa bila semua nya solid dan bersatu dalam memajukan kepentingan Partai.
Kita tidak ingin sejarah mencatat bahwa PPP tidak hanya menjadi penonton politik, tidak mampu melakukan hal yang fenomenal dalam kehidupan politik berbangsa. Jayalah PPP.(*)