Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rahmatia Anak Petani Meraih Mimpi Berkat Bidikmisi Unhas

Wisudawan tersebut menceritakan ia lulus melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2016.

Penulis: Dian Amelia | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/DIAN AMELIA
Rahmatia 

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Rahmatia, wisudawati Universitas Hasanuddin (Unhas) periode II Tahap 2, Tahun Akademik 2020/2021 tidak dapat menyembunyikan keharuannya.

Ia menghadiri wisuda secara luring terbatas, di Baruga AP Pettarani Unhas bersama ratusan wisudawan lain.

Rahmatia adalah alumni Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya. Ia berasal dari daerah terpencil di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.  

Wisudawan tersebut menceritakan ia lulus melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2016.

Ditemui usai prosesi Wisuda, Rabu (16/12/2020), menceritakan perjalanannya meraih impian menyelesaikan kuliah hingga memperoleh gelar Sarjana Sastra Jurusan Bahasa Inggris di Unhas.

“Ayah saya seorang petani kecil dan ibu saya mengurus rumah tangga, Ketika diumumkan lolos SBMPTN saya tidak yakin dapat melanjutkan kuliah," ujarnya.

" Namun ,saya bulatkan tekad untuk ke Makassar dan registrasi ulang, lalu saya ikut mendaftar Beasiswa Bidikmisi,” tambah Rahmatia dengan mata berkaca-kaca mengenang perjuangannya.

Ia mengatakan, awalnya tidak tahu ada program beasiswa Bidikmisi sebab sosialisasi dan informasi tentang program ini rupanya belum menjangkau daerah tempat tinggalnya. 

“Tempat tinggal saya memang jauh dari kota, jadi informasi tidak terlalu banyak, termasuk peluang beasiswa Bidikmisi," tuturnya.

" Saya baru mengetahui ada program ini ketika telah berada di Makassar, itupun saat saya registrasi,” kata Rahmatia.

Dengan dukungan pendanaan dari Program Beasiswa Bidikmisi, Rahmatia akhirnya dapat melanjutkan kuliahnya hingga tuntas dalam waktu 4 tahun 3 bulan, dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3.79.

IPK yang diraih Rahmatia berada di atas rata-rata IPK wisudawan program sarjana periode ini (yaitu 3.48). 

Begitu juga jangka waktu studi Rahmatia lebih singkat dibandingkan rata-rata 4 tahun dan 7 bulan.

Rahmatia mengakui program beasiswa Bidikmisi telah mengubah jalan hidupnya, ia yang awalnya tidak yakin dapat menyelesaikan kuliahnya karena alasan biaya, kini mempunyai harapan baru untuk masa depannya kelak.

“Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kalau dulu cita-cita ini mungkin terlalu tinggi bagi orang seperti saya, Namun program Bidikmisi telah membuka harapan baru, bahwa jika kita terus berusaha dan berjuang, mimpi-mimpi kita dapat tercapai,” ucap Rahmatia di akhir wawancara.

Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik guna menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved