Kasihan Nenek Lisu di Tana Toraja, Hidup Berharapkan Bantuan Tetangga Setelah Anaknya di Penjara

TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE--Yohanes alias Dakke (50) warga asal Kelurahan Tongko Sarapung, Kecamatan Sangalla, Tana Toraja harus menjalani hukuman setelah dituntut JPU Kejari Makale 14 Bulan, Jumat (18/12/2020). 

Dari tuntutan tersebut hakim memvonis 10 bulan potong masa tahanan.

Paur Humas Polres Tana Toraja, Aiptu Erwin menjelaskan, kasus Dakke adalah melakukan pemukulan terhadap seorang warga yang tak lain masih kelurga dekatnya. 

Kronologis kejadian, beberapa waktu lalu Dakke berniat minta jatah padi dari sawah yang digarap oleh pamannya. 

Niat Dakke muncul karena merasa berhak mendapatkan jatah padi tersebut. 

Namun korban yang tidak disebutkan identitasnya keberatan hingga mereka terlibat cekcok.

"Korban dan pelaku saling serang, hingga Dakke berhasil merebut sebuah batang kayu yang sebelumnya dipegang oleh korban," kata Aiptu Erwin. 

Dakke lantas melayangkan pukulan ke arah kepala korban.

Dari kejadian tersebut, korban melapor ke Polisi hingga Dakke diproses hingga dipenjara. 

Anehnya, saat kasus Dakke sementara berproses, pihak korban melayangkan surat perdamaian. 

Namun nasi sudah menjadi bubur, kesepakatan damai pun tak ada artinya karena kasus Dakke sudah P21 di kejaksaan. 

Dakke dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penganiayaan dengan pasal 351 ayat 1.

Sementara, Informasi yang diperoleh Dakke adalah anak satu-satunya dari seorang ibu janda lansia bernama Lisu. 

Sebelum tersandung hukum, Dakke lah yang selalu merawat ibunya. Sejak Dakke dipenjara Lisu hidup seorang diri. 

Beruntung masih ada tetangga yang mempedulikannya. Dan sejak Dakke berkasus Lisu juga mengalami stres berat. 

Tubuhnya kian kurus bahkan kini ia dipakaikan popok. 

Untuk duduk dan makan ia hanya mengharapkan bantuan orang lain.(*) 

Laporan Kontributor : TribunToraja.Com,@b_u_u_r_y