Distribusi Logistic Vehicle Diprediksi Tumbuh 20 Persen di 2021
Ia mengatakan terjadinya penurunan salah satunya disebabkan oleh adanya revisi jumlah produksi pada manufaktur dealer.
Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Distribusi logistic vehicle (kendaraan) memang sempat terpukul juga selama pandemi.
Namun, kondisi markert di pengujung 2020 sudah menunjukkan tren positif. Bahkan, diprediksi tumbuh 20 persen di 2021.
Ketua Asosiasi Dealer Resmi Kendaraan Bermotor (ADRKB) Sulawesi, Hariyadi Kaimuddin, menjelaskan pada awal tahun ini, distribusi logistik kendaraan di wilayah Sulawesi stabil.
Penurunan memang mulai terjadi saat memasuki pandemi.
"Paling signifikan di Maret-Juli. Penurunan kemudian masih berlanjut ke Agustus-September," ungkapnya.
Ia mengatakan terjadinya penurunan salah satunya disebabkan oleh adanya revisi jumlah produksi pada manufaktur dealer.
Selain itu, karena adanya pembatasan aktivitas distribusi kendaraan dari ATPM ke dealer.
Penurunan tersebut juga sangat terlihat jika dibandingkan dengan distribusi kendaraan seluruh perusahaan pelayaran kapal Roro pada 2019 yang mencapai 79.767 unit.
Di 2020, proyeksi distribusi kendaraan diperkirakan berjumlah 57.517 unit. Sehingga terjadi penurunan 27,81 persen dari 2019 ke 2020.
Hariyadi melanjutkan, khusus tahun ini, peningkatan distribusi kendaraan sudah mulai terlihat di Oktober 2020.
“Keputusan pemerintah menerapkan New Normal mempengaruhi kelonggaran aktivitas distribusi kendaraan dari pabrik ke dealer," imbuhnya.
Lalu, bagaimana dengan market logistic vehicle? Jumlah penjualan untuk area Sulsel-Sulbar-Sultra-Sulteng telah mencapai 4.368 unit pada November 2020.
Angka itu pun sudah hampir menyamai market pada kuartal I atau sebelum pandemi yang rata-ratanya mencapai 4.405 unit kendaraan berdasarkan data Polreg.
Kondisi tersebut tak lepas dari upaya dealer yang melakukan treatment melalui berbagai program penjualan untuk menyesuaikan kondisi dalam menggairahkan pasar kembali.
Hasilnya, pada kuartal IV 2020, angka penjualan pun mulai naik.
"Tepat di November, angka distribusi kendaraan juga demikian. Jumlahnya hampir menyamai dengan distribusi di awal kuartal I. Artinya, distribusi pun sudah mulai stabil, sehingga bisa diasumsikan pasar mulai bergairah," kata Hariyadi.
Melihat perkembangan ini, distribusi logistic vehicle tahun depan diprediksi naik menjadi 70.517 unit kendaraan di area Sulawesi.
Begitu pun dengan distribusi alat berat, dari 1.470 unit kendaraan di 2020 menjadi 1.766 unit di 2021.
“Kami prediksi distribusi logistic vehicle tumbuh di atas 20 persen pada 2021,” ungkap Hariyadi yang juga CEO Kalla Automotive, Transport and Logistics.
Sementara itu, Chief Operation Officer (COO) Kalla Lines, Muhammad Naim, pun optimistis, kondisi distribusi logistic vehicle akan tumbuh lebih baik lagi tahun depan.
Apalagi peningkatan distribusi via laut sudah terlihat di pengujung tahun ini.
Saat memasuki masa pandemi atau periode April hingga Agustus, khusus untuk distribusi kendaraan rute Jakarta-Makassar, muatan hanya rata-rata 978 unit.
Jumlah ini berdasarkan data Kalla Lines dan berbagai sumber. Kemudian, di tiga bulan selanjutnya, September, Oktober, dan November, barulah jumlahnya di atas 2.000 muatan.
Ia menyebutkan, hingga November 2020, Kalla Lines telah mendistribusikan 26.308 unit kendaraan untuk rute Jakarta-Makassar.
"Kalla Lines menguasai market share 54 persen dengan berbagai jenis muatan, kendaraan kecil, sedang, dan besar," ungkapnya.
Chief Operation Officer (COO) Kalla Transport and Logistics, Andi Muhammad Gunawan, juga mengatakan, kenaikan tersebut tentu ikut berdampak pula pada pengantaran kendaraan via darat sebagai bagian dari rantai distribusi. Saat ini, semua armada memang sudah sangat sibuk.
"Kami memiliki armada car carrier dengan berbagai ukuran yang saat ini melayani hampir sebagian besar brand dealer di Sulawesi," ungkapnya
Gunawan pun optimis, distribusi kendaraan Kalla Logistics bakal ikut tumbuh di atas 20 persen pada 2021.
“Kami akan terus meningkatkan layanan yang selama ini sudah diterima dengan baik oleh pelanggan,” tuturnya.