Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Maros 2020

Pemungutan Suara Ulang di TPS 03 Bonto Manai Maros, Suara Chaidir-Suhartina Malah Bertambah

Jika sebelumnya Chaidir-Suhartina hanya memperoleh 108 suara, pada PSU itu suara mereka bertambah menjadi 115. 

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Ketua Bawaslu Maros, Sufirman 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tempat Pemungutan Suara (TPS) 03 Desa Bonto Manai, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) setelah Bawaslu merekomendasikannya ke KPU Maros. 

Hasilnya, Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Maros nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari (Hati Kita Keren) kembali menang mutlak dari dua pesaingnya.

Bahkan, perolehan suara paslon nomor urut 3, Harmil Mattotorang dan Ilhan Nadjamuddin di TPS itu justru malah turun dibanding jumlah suara yang diperoleh pada pemungutan suara pertama. 

Jika sebelumnya Chaidir-Suhartina hanya memperoleh 108 suara, pada PSU itu suara mereka bertambah menjadi 115. 

Sementara Harmil–Nadjamuddin yang sebelumnya memperoleh 52 suara  turun menjadi 28 suara.

Ketua Bawaslu Maros, Sufirman saat dihubungi Tribun, Minggu (13/12/20), mengatakan PSU di TPS itu dilakukan setelah adanya temuan dua orang yang memilih di TPS yang berbeda oleh Panwascam. 

Berdasarkan hal itu, Bawaslu pun meminta agar KPU melakukan PSU di TPS itu. 

“Lokasinya di TPS 03 Desa Bontomanai Kecamatan Tompobulu. Penyebabnya, hasil pencermatan Panwascam, ada dua orang memilih di TPS berbeda harus di PSU-kan. Jumlah pemilihnya sekitar 240,” ujar Sufirman saat dihubungi, Minggu (13/12/2020). 

Sementara itu, juru bicara Maros Keren, Chaerul Syahab menyampaikan terima kasihnya ke warga desa Bonto Manai utamanya yang ikut PSU. 

Pasalnya, perolehan suara Paslonnya semakin bertambah dari sebelumnya. 

“Yah meski tidak seberapa penambahannya, akan tetapi ini menandakan bahwa masyarakat kita ini sudah sangat cerdas dalam memilih pemimpinnya. Kalaupun awalnya memilih Paslon lain, mereka sadar kalau memang yang layak menjadi pemimpin itu adalah Maros Keren,” jelasnya Chaerul. 

Lebih lanjut, Chaerul menjelaskan, jika adanya tudingan pihak-pihak tertentu yang menyebutkan Pilkada Maros ini dipenuhi dengan kecurangan dan lain-lain, menurutnya hal yang wajar, apalagi itu datang dari pihak yang belum mau mengakui kemenangan Maros Keren. 

“Yah ada video yang saya lihat, pihak itu menyampaikan kalau Pilkada ini penuh dengan kecurangan dan money politik, makanya ada PSU ini. Buktinya, kami tetap menjadi pemenang dan suara kami bertambah. Tapi itu wajar, apa lagi merasa belum kalah,” lanjutnya. 

Eks ketua HPPMI Maros itu berharap, agar semua pihak yang masih menyebarkan narasi Pilkada Maros dipenuhi kecurangan, agar berhenti dan menerima kenyataan. 

Apa lagi, kata dia, Maros Keren telah menyampaikan akan merangkul semua kandidat untuk bersama-sama membangun Maros kedepan.

“Harapan saya sih agar narasi seperti itu tidak ada lagi. Kita tahu bersama, kalau Pilkada ini hanya ajang politik biasa dan akan segera berlalu. Pak Chaedir dan ibu Suhartina sudah mengajak kandidat lain untuk bersama-sama membangun Maros kedepan,” tutupnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved