GUMSB Virtual Unhas Bahas Generasi Qurani Pemersatu Ummat
Untuk penyelenggaraan GUMSB ke-9 ini, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Hasanuddin kembali menyelenggarakan Gerakan Unhas Mengaji dan Sholat Berjamaah (GUMSB).
GUMSB berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Selasa (8/12/2020).
Untuk penyelenggaraan GUMSB ke-9 ini, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bertindak sebagai panitia penyelenggara.
GUMSB merupakan program rutin setiap pekan, dimana bertindak selaku penanggung jawab kegiatan adalah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof Dr drg A Arsunan.
Mengawali kegiatan, Dekan FMIPA Unhas Dr Eng Amiruddin menuturkan, program ini menjadi media efektif untuk memahami dan mendekatkan diri terhadap pedoman dan ajaran Islam sesuai petunjuk melalui Kalam Allah.
"Kegiatan ini memberikan manfaat dalam peningkatan keimanan dan ketaqwaan serta membangun karakter insani yang cendekia dan berkarakter," ujarnya dalam rilis.
Sekretaris Dewan Professor Unhas Prof Dr Budimawan, yang membuka acara menyampaikan, program GUMSB merupakan wadah pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan serta menambah keimanan.
"Hadirnya program ini dapat mendorong pengembangan diri yang sesuai dengan petunjuk Alquran," ujar dia.
Selain itu, Prof Budimawan juga mengapresiasi materi yang disampaikan terkait upaya mencetak generasi Alquran di era millenial seperti sekarang.
Hadir sebagai narasumber untuk mengisi sesi ceramah Islamiah yakni ust Prof Dr Arifuddin Ahmad, yang menjelaskan tentang "Mencetak Generasi Qur'ani dan Aplikasinya Dalam Kehidupan Sehari-hari".
Prof Arifuddin menjelaskan generasi Qurani adalah generasi yang menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup, menyakini kebenarannya, mampu membaca, menulis, menghafal, dan memahaminya dengan baik dan benar serta mampu mengamalkannya.
Menurutnya, untuk menghadirkan generasi yang cinta Alquran, dibutuhkan proses seperti ta'dib, ta'lim dan tarbiyah dengan memanfaatkan teknologi.
Selain itu, dibutuhkan tingkatan dalam pembelajaran Quran dan paling penting adanya kesadaran bahwa pendidikan Aquran merupakan tanggung jawab bersama sebagai pedoman hidup dan petunjuk yang benar dari sang pencipta.