Besok, 20 Ormas di Makassar Unjuk Rasa Penembakan 6 Laskar FPI
Kehadiran mereka sebagai bentuk solidaritas dan kecaman atas peristiwa penembakan enam aggota Laskar FPI
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seratusan massa perwakilan dari sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) di Kota Makassar, bakal mendatangi DPRD Sulsel, Jl Urip Sumoharjo, Selasa (8/12/20).
Kordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Ormas Makassar, Ustad Muhammad Nasrun, mengatakan seratusan massa itu merupakan perwakilan dari 20-an perwakilan ormas yang bergabung.
"Karena kita ada protokol kesehatan juga dan merupakan masa tenang pencoblosan, makanya kita batasi hanya perwakilan ormas yang datang," kata ustad Muhammad Nasrun kepada tribun, Senin (7/12/2020) malam.
Kehadiran mereka sebagai bentuk solidaritas dan kecaman atas peristiwa penembakan enam anggota Laskar FPI di Tol Cikampek, Jakarta.
"Jadi besok ba'da Lohor kita dari Aliansi Ormas Makassar ingin menyikapi aksi kebiadaban yang dilakukan oleh institusi Polri yang seharusnya melindungi anak bangsa," kata Ustad Muhammad Nasrun.
Ia menyebut tindakan penembakan terhada enam pengawal Habib Rizieq Shihab itu merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Justru ia (Polri) melakukan tindakan yang terang-terang melanggar Hak Asasi Manusia," ujarnya.
Konferensi pers yang dilakukan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran terkait insiden itu, menurutnya tidaklah sesuai dengan fakta di lapangan.
"Itu dari versi polisi ada beberapa poin yang bisa kita cermati. Pertama, itu sudah ada konfrensi pers juga dari ini (FPI) itu kan ada pemutar balikkan fakta," ungkap Ustad Muhammad Nasrun.
Muhammad Nasrum bahkan menyebut, peristiwa penembakan itu adalah pembunuhan.
"Bukan penembakan, itu pembunuhan secara biadab," tegasnya.
Terkait poin-poin pernyataan sikapnya, pihaknya mengaku akan membeberkan kepada media pada aksi solidaritas, besok.