Tribuners Memilih
Tiga Daerah di Sulsel Masuk Kategori Kerawanan Tinggi Pilkada, Termasuk Kota Makassar
Badan Pengawas Pemilu Sulawesi Selatan (Bawaslu Sulsel), kembali merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada di 12 kabupaten/kota di Sulsel hingga
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Pengawas Pemilu Sulawesi Selatan (Bawaslu Sulsel), kembali merilis Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada di 12 kabupaten/kota di Sulsel hingga November 2020.
Anggota Bawaslu Sulsel, Syaiful Jihad mengirimkan draft IKP di grup WhatsApp Bawaslu Sulsel dan Media, Minggu (6/12/2020) malam.
"Ini data per kabupaten/kota yang berpilkada di Sulsel," ujar Syaiful.
Dalam rilis datanya, dari 12 daerah berilkada, ada tiga daerah yang tingkat kerawanannya tinggi yaitu, Makassar, Maros dan Selayar.
Sisanya, Gowa, Luwu Timur, Pangkep, Tana Toraja, Toraja Utara, Soppeng, Bulukumba, Luwu Utara dan Barru tingkat kerawanannya sedang.
Penilaian tersebut, didasarkan pasa empat dimensi. Konteks sosial politik (KSP), Penyelengara Pemilu yang bebas dan adil (PPBA), Kontestasi dan partisipasi politik.
Ditambah isu strategis, politik uang, jaribgan internet, hak pilih, penolakan karena covid-19 dan konteks pandemi.
Dimana dimensi dan isu tersebut dinilai dengan tingkat kerawanan rendah dengan pon 0 sampai 43,06, sedang mulai 43,07 sampai 56,94 dan tinggi mulai 56,95 sampai 100.
Mengapa tiga daerah punya tingkat kerawanan tinggi?
Berdasarkan data yang dikirimkan Bawaslu Sulsel, ada empat dimensi yang dinilai. Khusus Makassar, tiga dimensi diantaranya bertingkat kerawanan tinggi.
Yakni partisipasi politik 72,22, PPBA 69,45 dan KSP 64,96 . Dan hanya dimensi kontestasi bertingkat kerawanan rendah 41,96.
Sedangkan untuk isu strategis, jaringan internet dan hak pilih tergolong kerawanan tinggi, konteks pandemi kerawanan sedang serta politik uang dan penolakan karena Covid-19 kerawanan rendah.
Begitu juga di Maros, dimensi Kontestasi dan KSP berkerawanan tinggi dengan poin masing-masing 72,11 dan 62,34. Dimensi partisipasi politik dan PPBA berkeraaanan sedang dengan masing-masing 54,71 dan PPBA.
Untuk isu strategis, politik uang dan hak pilih di Maros berkerawanan tinggi. Jaringan internet dan kontek pandemi berkedawanan sedang dan penolakan karena Covid-19 berkerawanan rendah.
Sementara di Selayar, dimensi partisipasi politik (61,41) dan kontestasi (69,85) dengam tingkat kerawanan tinggi.