Pelepasan Ekspor di Makassar Libatkan 23 Perusahaan, Nilai USD 6,78 Juta
Didid menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor di tengah pelemahan
Penulis: Muh Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo melepas ekspor produk Indonesia yang dilakukan serentak di Lamongan, Jawa Timur, Boyolali, Jawa Tengah, Sunter, DKI Jakarta, dan sejumlah kota lain yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia, Jumat (4/12/2020).
Presiden Joko Widodo melepas ekspor tersebut secara virtual dari Istana Bogor.
Di Makassar, pelepasan ekspor dipusatkan di Terminal Peti Kemas Makassar PT Pelindo IV (Persero) melibatkan 32 perusahaan.
Kegiatan bertajuk Pelepasan Ekspor ke Pasar Global ini terpusat di Lamongan, Jawa Timur, dan dikoordinasikan langsung oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Pelepasan ekspor di Makassar melibatkan 32 perusahaan.
Turut hadir dalam acara ini Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Didid Noordiatmoko, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Direktur Utama PT Pelindo IV Prasetyadi, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sulselbar Arif Pabotinggi, dan Direktur Utama PT Mega Citra Karya (produk rumput laut) Erwin.
Selain itu turut hadir Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopindo), Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar Rahmatullah, dan Instansi terkait (Bea Cukai, Balai Karantina, Syahbandar, dan Balai Pengawasan Tertib Niaga (BPTN) Makassar), dan para eksportir.
Didid menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku usaha yang berhasil melakukan ekspor di tengah pelemahan ekonomi global akibat pandemi Covid-19.
“Saya mengapresiasi para pelaku usaha yang masih dapat terus melakukan ekspor di tengah pandemi. Dengan kerja sama seluruh pihak, saya optimis ekspor dapat terus meningkat. Apalagi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki potensi yang besar sehingga ekspornya dapat terus ditingkatkan,” ujar Didid.
Total nilai dalam pelepasan ekspor ini yaitu sebesar USD 6,78 juta.
Jenis komoditi yang diekspor adalah nikel, produk kayu, rumput laut, udang dan hasil laut beku, lada, kacang mete, kelapa, dan marmer.
Negara tujuan ekspor adalah Amerika Serikat, Australia, Belanda, Brasil, Tiongkok, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Rusia, Singapura, Taiwan, dan Vietnam.
Gubernur Nurdin menyambut gembira dan berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan.
"Prioritas kami adalah mengembangkan produk-produk daerah untuk diekspor. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan siap bekerja sama dengan semua pihak dan para pemangku kepentingan agar perdagangan di provinsi dapat dimaksimalkan dan terus ditingkatkan,” ujarnya.
Pada pelepasan ekspor periode ini, juga terdapat ekspor perdana oleh UKM yaitu CV. Agrotama Anugrah Sultan (UKM) untuk komoditas kemiri ke Hong Kong.
CV. Agrotama Anugrah Sultan diresmikan dan mulai beroperasi di awal tahun 2020.
Pemilik rumah produksi kemiri CV Agrotama Anugerah Sultan, Hamzah menyatakan, kemiri hasil produksinya merupakan komoditas dengan kualitas yang bisa bersaing.
"Diharapkan kemiri asal Sulawesi Selatan ini dapat dikenal di luar negeri,” kata Hamzah.