Pilwali Makassar 2020
Debat Publik Ketiga, LPA: Makassar Butuh Roadmap Perlindungan Anak
Fadia mengatakan, Kota Makassar membutuhkan roadmap atau peta jalan perlindungn anak di Kota Makassar.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar akan kembali beradu gagasan dalam Debat Publik Ketiga, Jumat 4 Desember 2020.
Debat publik ketiga Pemilihan Wali Kota Makassar 2020 yang dijadwalkan digelar di Kota Makassar, dipindahkan ke Jakarta.
Keempat pasangan calon akan beradu gagasan dalam empat tema.
Antara lain kebijakan Covid-19, perlindungan kelompok disabilitas, perempuan, dan anak, penghilangan kemiskinan, dan komitmen anti narkoba.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sulawesi Selatan, Fadia Mahmud, mengatakan, perlindungan anak tidak hanya membutuhkan komitmen Wali Kota Makassar saja.
Tetapi juga membutuhkan perangkat operasionsl yang menjadi acuan para OPD sektoral.
"Karena isu anak adalah isu mainstream, banyak pihak yang terlibat," kata Fadia kepada Tribun Timur, Rabu (2/12/2020).
Fadia menilai, peran para pihak di Kota Makassar dalam merespon kekerasan dan permaslhan anak lainnya selama ini berjalan dengan baik.
"Respon P2TP2A cepat," bebernya.
Fadia mengatakan, Kota Makassar membutuhkan roadmap atau peta jalan perlindungn anak di Kota Makassar.
Menurutnya, roadmap itu membahas apa yang sudah berjalan dan apa yang masih perlu ditingkatkan.
Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar merilis jadwal dan lokasi debat ketiga Pemilihan Wali (Pilwali) Makassar 2020.
Komisioner KPU Makassar, Endang Sari mengatakan, rencananya debat ketiga akan digelar secara langsung di studio INewsTV Jakarta, Jumat (4/12/2020).
"Berbeda dari debat sebelumnya, kita gelar pagi hari mulai pukul pukul 08.30-11.00 Wib, Jumat 4 Desember 2020 di studio INewsTV," kata Endang via WhatsApp Group Info KPU Makassar, Rabu (2/12/2020).
Ada beberapa perubahan lainnya yang dilakukan KPU Makassar pada debat ketiga nantinya.
"Teknis debat kedua kemarin sudah dinikmati masyarakat, paslon tak ada yang komplain. Hanya saja, ada evaluasi di sesi terakhir," katanya.
"Sehmen terakhir nanri akan ada pertanyaan kunci yang akan disampaikan moderator kepada paslon, yang pertanyaannya kami rahasiakan," jelas Endang.
Sehingga, lanjut dia, di segmen terakhir bukan lagi closing statment oleh masing-masing paslon.
"Tetapi, ada pertanyaan dari KPU Makassar yang kami titip di moderator, dan moderator akan mempertanyakannya kepada setiap paslon.
Seperti diketahui, tema debat teralhir Pilwali Makassar, mengenai kebijakan terkait kesehatan, khusus kebijakan Covid-19.
Kemudian penaggulangan kemiskinan, penanggulangan narkoba dan komitmen paslon dalam perlindungan 3 kelompok. Perempuan, disabilitas dan anak.