Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilkada Serentak 2020

Fenomena Nomor Urut 2 di Pilkada Serentak 2020, Makassar, Maros, Barru, Pangkep Diunggulkan

Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) merilis lagi hasil survei terbarunya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maros

Istimewa
Chaidir Syam dan Suhartina Bohari di acara debat publik yang digelar oleh KPU Maros di hotel Gammara, Makassar, Rabu (28/10/2020) 

TRIBUN-TIMUR.COM MAKASSAR - Lembaga Script Survei Indonesia (SSI) merilis lagi hasil survei terbarunya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Maros.

Survei dilakukan mulai 15 sampai 22 November.

Survei ini menggunakan 410 responden sebagai sampel.

Sampel ini punya hak pilih di Pilkada serentak 2020.

“Berdasarkan temuan SSI di lapangan, elektabilitas pasangan calon nomor urut 2, Chaidir-Suhartina tak terkejar oleh paslon lain dengan perolehan 49.02 persen,” Direktur Eksekutif SSI Yuhardin, Kamis (26/11/2020).

Yuhardin mengatakan, jika Pilkada Maros diprokyesikan 80 persen pemilih berpartisipasi dalam Pilkada.

Lanjutnya, naiknya tingkat elektabilitas Chaidir-Suhartina, karena masyarakat menilai positif gerakan kemanusiaan penanganan Covid -19, karena membantu masyarakat yang sangat membutuhkan.

“Meski elektabilitasnya di posisi teratas, masih perlu juga usaha keras untuk mempertahankan dan menambah perolehan suara yang signifikan,” ujarnya.

Ketua Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe melansir hasil kajian terkini.

Partai Demokrat yakin memenangkan paslon yang diusung di enam kabupaten/kota.

Rerata yang diunggulkan menang ini juga bernomor urut 2, seperti Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) di Makassar.

Munafri Arifuddin kunjungi Jl Kelapa Tiga, Kamis (15/10/2020).
Munafri Arifuddin kunjungi Jl Kelapa Tiga, Kamis (15/10/2020). (TRIBUN TIMUR/ALFIAN)

Abd Rahman Assegaf-Muammar Muhayyang di Pilkada Pangkep, dan Suardi Saleh-Aska Mappe di Barru.

Terpisah, CEO PT Duta Politika Indonesia Dedi Alamsyah Mannaroi mengatakan, nomor urut tak ada hubungannya dengan kemenangan calon di pilkada.

Covid-19 membuat kontestan lebih mandiri dan efisien untuk berkampanye.

“Saya melihat bahwa menang dihasil survey belum menentukan hasil yang sebenarnya di lapangan nanti,” katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved