APBD Sulsel 2021 Defisit Rp 1,01 T, Usulan PEN Skema Pinjaman Disetujui Rp 1,161 T

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan (Banggar DPRD Sulsel) telah melakukan pembahasan akhir dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulsel untuk mefinalisasi rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sulsel Tahun Anggaran (TA) 2021.

Berdasarkan laporan tiap komisi DPRD Sulsel, maka disimpulkan kesepakatan antara Banggar dan TAPD dengan komposisi akhir APBD Sulsel TA 2021.

Jumlah Pendapatan Rp 10,7 triliun, jumlah belanja Rp 11,76 triliun. Artinya APBD Sulsel TA 2021 Defisit Rp 1,01 triliun.

Jumlah penerimaan pembayaran Rp 1,191 triliun, jumlah pengeluaran pembiayaan Rp 151,16 miliar, pembiayaan netto Rp 1,010 miliar.

Terkait defisit APBD Sulsel 2021, Pelaksana Tugas Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan pengembangan Daerah Sulawesi Selatan (Plt Bappelitbangda Sulsel) Junaedi Bakri mengatakan, defisit akan ditutupi dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Skemanya pinjaman, dengan bunga 0 persen," ujar Junaedi via pesan WhatsApp, Sabtu (28/11/2020).

Sebelumnya, Edi sapaan Junaedi menjelaskan ada dua opsi mengatasi defisit APBD Sulsel 2021.

Yakni penganggaran melalui APBN murni dan pinjaman ke PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI).

"Pinjaman SMI juga APBN. Cuman kalau APBN murni tidak ada pengembalian, kalau PT SMI dikembalikan," kata Edi.

Lalu berapa usulan pinjaman ke PT SMI yang disetujui pemerintah pusat untuk tahun depan?

"Sudah ada persetujuan menteri, sisa tunggu perencanaan. Usulan yang disetujui Rp 2,5 triliun. Dimana realisasi di APBD Perubahan Sulsel TA 2020 sekitar Rp 1,338 triliun," katanya.

"Dan untuk APBD Sulsel TA 2021 sekitar Rp 1,161 triliun," jelas Edi menambahkan.(tribun-timur.com)

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, @fadhlymuhammad