Tribun Toraja
Tragedi Toraja, Lelaki NB Akhiri Hidup 48 Jam Menuju Pesta Pernikahan, Rambu Tuka Berubah Rambu Solo
Keluarga NB sudah mempersiapkan hari bahagia itu. Dalam adat Toraja, pernikahan bernama Rambu Tuka.
Penulis: Tommy Paseru | Editor: Muh Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, TORAJA - Pesta pernikahan lelaki Tana Toraja berubah menjadi pesta kematian. Rambu Tuka jadi Rambu Solo untuk NB (40 tahun).
Lelaki asal Lembang Tumbang Datu itu mengakhiri hidupnya, Kamis (26/11/2020), 48 jam sebelum melangsungkan pernikahan.
Keluarga sudah mempersiapkan hari bahagia itu. Dalam adat Tana Toraja, pesta pernikahan bernama Rambu Tuka.
Rambu Tuka’ merupakan upacara adat yang lebih menekankan pada ucapan syukur.
Di upacara ini, tidak akan ditemukan kesedihan atau pun ratapan tangis seperti Rambu Solo.
Hanya anda kegembiraan dan suka cita.
Upacara ini biasanya diadakan di acara – acara seperti pernikahan, syukur atas hasil panen, atau peresmian rumah Tongkonan.
Di acara ini, semua rumpun keluarga akan berkumpul dan sekaligus menjadi ajang mempererat hubungan antar keluarga.
Bukanya Rambu Tuka. Keluarga justru akan menggelar Rambu Solo. Upacara kematian untuk NB.
Bahkan, calon NB sudah siap dipinang. Wanita yang akan menjadi istri NB, Ira.
Informasi Humas Polres Tana Toraja, Aiptu Erwin, NB dan Ira menikah, Sabtu (28/11/2020) besok.
"Itu informasi dari kerabatnya,” kata Aiptu Erwin.
Kedua keluarga sudah menyebar undangan.
Tapi peristiwa tragis NB gantung diri membuyarkan hari bahagia kedua keluarga.

Kematian NB menjadi kasus ke-14 selama tahun 2020.