Diego Maradona
Diego Maradona Saat Juara Bersama Argentina dan Napoli, Tapi 3 Hal Ini Jadi Sisi Gelap Kehidupannya
Maradona sarat kontroversi, Cetak Gol tangan Tuhan saat awan Inggris. Tak hanya itu ada 3 Hal Ini Jadi Sisi Gelap Kehidupannya
Penulis: Arif Fuddin Usman | Editor: Arif Fuddin Usman
Tes paternitas adalah tes DNA untuk menentukan apakah seorang pria adalah ayah biologis dari seorang anak.
Baca juga: Diego Maradona Meninggal Dunia, Penyakit Eks Pelatih Lionel Messi hingga Harus Dioperasi, RIP
Baca juga: Maradona Meninggal karena Serangan Jantung, Ini Pertolongan Pertama pada Pasien Serangan Jantung
Tes DNA 100 persen akurat bila dikerjakan dengan benar.
Tes DNA ini memberikan hasil lebih dari 99.99% probabilitas paternitas bila DNA terduga ayah dan DNA anak cocok (matched).
Setelah kalah 1-0 dari Jerman di final Piala Dunia Italia 1990, ia mulai kecanduan obat.

Dan tes obat bius dilakukan ia positif. Pada tahun berikutnya memicu larangan bermain selama 15 bulan.
Dia kembali dan batal gantung sepatu dengan aksinya bersama Timnas Argentina untuk dimainkan di Piala Dunia 1994 di AS.
Tetapi ia mengejutkan pemirsa piala dunia dengan selebrasi gol penuh wajah yang gila ke kamera.
Maradona kemudian ditarik dari keikutsertaannya dalam turnamen PD1994 setelah dia ditemukan telah menggunakan efedrin --zat terlarang.
Kehidupan setelah pensiun
Setelah tes positif narkoba yang ketiganya, setelah Piala Dunia 1994, tepatnya tiga tahun kemudian, dia pensiun.
Maradona pensiun dari sepak bola pada ulang tahunnya yang ke-37. Namun ia terus diganggu oleh masalah.
Maradona dijatuhi hukuman penjara dua tahun dan 10 bulan karena insiden sebelumnya di mana dia menembak wartawan dengan senapan angin.
Kebiasaan kokain dan menenggak alkohol menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Dia mengalami masalah berat badan, yakni naik menjadi 128kg pada satu masa.
Lalu menderita serangan jantung serius pada tahun 2004, yang membuatnya dalam perawatan intensif.